Mohon tunggu...
Ghara Xie Melati
Ghara Xie Melati Mohon Tunggu... lainnya -

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Aku dan Kamu Percuma

28 Oktober 2011   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi By : Ari Zakaria + Ghara Xie Shellyanti No. 215 …dara; aku pergi, lari dari sepenggal cerita yang tak lagi mampu ku cerna, dari sebaris kata yang tak lagi mampu ku baca, …kita bicara, tentang percik kecipak senja beriak dan putih kasih angsa berkepak, (yang lenyap di balik mega hitam di buka pintu malam) …kita bicara, tentang siulet lembayung berkabut dan merah lembut bayu mendayu, (yang hilang di kalut garis warna kanvas lukis langit yang kusut menyusut) selalu waktu memburu, mengejar di deru debu, …menguntit keruwetan, …menukik keputusasaan, …memperkosa keadaan, dan makin aku lemah; aku menyerah; disini, tak ada yang bisa kita lahirkan, jiwaku meronta, hatiku berontak, menghunus ego dan keakuan yang kian tertelan, selalu bercumbu, bergumul, melenguh, terkapar, dan tenggelam di juta buih telaga tak bermakna, …dara; aku pergi, tinggalkan selaksa cerita tentang semua, diriku; dirimu adalah percuma… tidak sebentar kita seiring melukis harap di kanvas angin menanak perih membelai cemas berburu kerelaan pada ladang harap meski akhirnya terjerembab di liang perih tidak jarang kita di pecundang perih mendengkur waktu memeluk pilu ratusan senja kita tapaki bersama dengan air mata menakung menyambut malam kembali di gelar berharap kita menyatu di titik gamang malam kini…. semua raib dalam rambang sisakan sembilu yang rancung ya, sekarang pada hari yang tumbang pada musim yang hancur kanvasku lunglai pada lembaran angin yang terkoyak asa kita sirna, mimpi kita retak berkecai jadi serpihan berserak di halaman cinta cinta di antara aku dan kamu cinta kita yang percuma.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun