Kemelut Pergeseran Budaya Kaum Muda
Oleh : Ahmad Riza Patria
Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra
Konas Menwa Indonesia
Dewasa ini pemuda Indonesia ini tidak cukup mampu mengatasi tantangan globalisasi, sebuah situasi yang memang tidak dapat dihindari. Â Pergeseran budaya pun meruak, membuat kaum muda kita akan semakin jauh tertinggal bahkan hanya menjadi generasi yang konsumtif dan hanyut dalam hedonisme. Seharusnya generasi muda bangsa Indonesia mampu menjadi pemuda yang produktif, dan memiliki jati diri yang tinggi dan kuat.
Pemuda sebagai salah satu tonggak jati diri bangsa, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional yang maju dan penuh dinamika. Dalam era globalisme saat ini dan kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang pesat, ternyata belum mampu di antisipasi dengan baik oleh generasi muda Indonesia.
Pemuda Indonesia musti mampu mengangkat jati diri bangsa Indonesia, yang tidak boleh surut dan harus dapat mejadi dasar bagi majunya generasi muda yang diimplementasikan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun sangat disayangkan, semangat  generasi muda pada saat ini justru sudah luntur dan berkurang. Seolah mudah terpecah dan terkotak-kotak. Bagaimanapun kaum muda harus kembali memaknai peran dan fungsinya sebagai generasi penerus bangsa dari segala lini.  Bangsa ini bisa maju dan sukses bila pemudanya mampu berkarya, berprestasi, produktif dan berpikiran maju.
Ada empat kategori dasar yang harus dimiliki oleh pemuda Indonesia bila ingin maju di era globalisasi ini. Pertama, pemuda Indonesia harus memiliki integritas, atau memiliki jati diri yang kuat, yang sesuai dengan karakter kebangsaan kita.  Kedua, mempunyai kapabilitas, atau berkemampuan diri yang baik dalam menunjang sisi produktifitas. Ketiga, mempunyai acceptabilitas, atau dapat diterima oleh semua pihak.  Dan keempat, mempunyai akuntabilitas, atau dapat bertanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pemuda adalah tulang punggung bagi pembangunan bangsa. Oleh karena itulah empat syarat pemimpin bagi pemuda ini harus dimiliki oleh pemuda bangsa Indonesia.  Terpenting adalah bagaimana peranan pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pembangunan bagi generasi muda Indonesia. Pemuda musti diposisikan sebagai sebuah kekuatan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai generasi kepemimpinan masa depan.  Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pemanfaatan teknologi bagi kemajuan SDM, yang terintegrasi dengan pembangunan.
Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah tidak bisa hanya didasari oleh terserapnya anggaran pembinaan semata, atau yang penting sekedar terlaksananya tertib administrasi dengan hanya sekedar melaksanakan kegiatan rutinitas.  Namun, semuanya harus dilihat dari implementasi kegiatan tersebut secara menyeluruh. Dalam hal ini pemerintah harus membuat suatu parameter atau instrumen mengenai indikator apa saja yang didapat dari program kegiatan pembinaan kepemudaan.  Apakah sudah tepat sasaran? Sesuai dengan target atau tidak?  Dengan demikian harus ada satu formula atau modul yang sesuai, sehingga semua program pembinaan dapat mengkerucut dalam peningkatan SDM generasi muda secara utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H