[caption id="attachment_315826" align="aligncenter" width="624" caption="regional.kompas.com"][/caption]
Guys, kenapa sih 10 tahun terakhir Jakarta selalu jadi langganan banjir ?? Mungkin masing-masing dari kita punya asumsi berbeda-beda terkait penyebab banjir. Menurut saya yang menyebabkan Jakarta langganan banjir adalah hal-hal kecil yang sengaja dilupakan, sehingga dikalkulasikan menjadi sebuah bencana langganan, yaitu banjir. Berikut adalah salah satu hal kecil yang sangat sederhana namun turut berkontribusi menjadi penyebab banjir :
Buang Sampah Sembarangan
Saya pertama kali dengar kata kalimat ini “BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA” ketika saya baru masuk SD tepatnya kelas 1 SD. Waktu itu, wali kelas saya memberikan tugas untuk menulis indah dengan kalimat tersebut sebanyak 2 lembar buku bolak-balik. Saya masih ingat betul kalimat tersebut, dan sampai sekarang saya selalu melakukan perintah yang terkadung dalam kalimat tersebut. Dan terkadang tas saya penuh dengan sampah dan akan saya buang ketika saya menemukan tempat sampah.
Saya tidak tahu dengan teman-teman SD di belahan dunia lainnya. Tapi saya yakin kalimat itu sudah familiar atau sangat mainstream, bahkan kalimat itu sudah melekat di dalam ingatan, dan tertempel di berbagai fasilitas umum seperti toilet, ATM, sevel, sekolah, kampus, dan di manapun. Tapi kenapa hal itu sangat sulit diaplikasikan ???
Apa yang sebenarnya menjadi kendala untuk sulit mengaplikasikan pesan dalam kalimat tersebut “BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA” ???
Berikut 10 alasan yang kebanyakan diungkapkan orang ketika ditanya "kenapa mereka membuang sampah sembarangan ??" :
1.Tempat sampah jauh
2.Tempat sampah jarang di sini
3.Males gerak alias mager
4. Nanti kan ada office boy atau tukang sapu jalan untuk membersihkan
5.Gue membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan buat office boy dan tukang sapu jalanan biar mengurangi pengangguran
6.Kalo gue buang sampah pada tempatnya, trus kerjaan orang di dinas kebersihan ngapain ??
7.Biar kali ada fungsinya untuk bawa sampah-sampah gue ke laut
8.Buang sampah di kali tuh ga pake ribet, langsung buang aja
9.Soalnya orang lain juga buang sampah sembarangan sih !!
10.Peraturan tentang buang sampah pada tempatnya belum diterapkan dengan baik tuh.
Itu beberapa alasan yang sering diungkapkan orang-orang di sekitar saya ketika saya bertanya "kenapa mereka membuang sampah sembarangan ?". Guys, sekarang sudah zaman 2014, kalian tinggal di kota besar yang namanya “JAKARTA” tapi kalian masih membuang sampah di sembarangan tempat ??? Guys, percayalah bahwa itu sama saja kalian menumpuk pekerjaan rumah alias PR untuk anak cucu kalian di puluhan tahun mendatang untuk urusin sampah yang kalian buang sembarangan hari ini, kemarin, atau kemarin lagi, atau di tahun-tahun sebelumnya.
Kenapa ? karena sampah plastik adalah sampah dengan tingkat degradasi yang sangat sulit sehingga membutuhkan ratusan bahkan ribuan tahun untuk mendegradasi sampah plastik.
Hingga saat ini saya tidak memahami, kenapa zaman sudah secanggih ini tapi pemikiran orang-orang masih terbelakang mengenai hal ini. Kalian hanya butuh waktu beberapa menit jalan ke tempat sampah untuk membuang sampah-sampah kalian. kalian tidak harus mengalami perjuangan yang luar biasa seperti orang-orang di papua yang harus jalan berkilo-kilo meter hanya untuk mendapatkan sekilo beras. Kalian hanya butuh beberapa langkah dan beberapa detik atau bahkan tidak sampai 5 menit untuk sampai ke tempat sampah dan buang semua sampah kalian. Mudah kan ? Tidak sulit kan ?
Bisa dibayangkan, sampah yang kalian buang atau kalian tinggalkan begitu saja di kamar, di bawah tempat duduk angkot atau bis, jalan raya, di atas meja sevel, gorong-gorong, kali, sungai, dan lain-lain akan berdampak buruk untuk kalian dan orang-orang di sekitar kalian, orang-orang se-Jakarta, atau makhluk hidup sejagad raya. Lebay ya ? tapi ini beneran guys. Jika tidak percaya, kalian bisa lihat gambar-gambar di bawah ini :
Sampah yang menumpuk di kali angke
(sumber : http://www.beritajakarta.com/)
Sampah di kali condet
Sekarang marak terjadi alih fungsi sungai dan kali menjadi tempat sampah. Jadi ketika musim hujan tiba, sungai harus menampung sampah dan juga air hujan. Akibatnya sungai meluap, tanggul jebol, dan terjadilah banjir yang sangat demokrasi. Hingga Presiden dan bahkan orang-orang kaya di mall juga turut menikmati banjir.
(http://metro.news.viva.co.id/)
(Sumber : http://cahayareformasi.com/)
(sumber : http://www.merdeka.com/)
Ada juga hewan laut yang mati karena mengira sampah adalah makanan mereka,
Perut ikan yang terisi oleh sampah, :(
(sumber : http://manado.tribunnews.com/)
Penyu mengira sampah plastik sebagai makanannya, :(
(sumber : http://hertilysurviva.wordpress.com/)
Pencemaran lingkungan oleh sampah, mempunyai dampak yang luar biasa buruk dan berantai. Selain banjir, sampah juga menyebabkan kerusakan ekosistem sungai dan ekosistem pesisir seperti mangrove dan terumbu karang. Jika terumbu karang sebagai rumah bagi kebanyakan biota laut mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi ? Ikan-ikan akan kehilangan rumah dan tempat bertelur, populasi ikan akan menurun, sementara kebutuhan protein dan omega tiga semakin meningkat. Akhirnya akan berdampak langsung bagi kehidupan manusia, yaitu krisis ikan.
Jadi, sebelum hal itu terjadi, sebelum kita semua kekurangan protein dan omega tiga dan sebelum Jakarta tenggelam, marilah kita budayakan MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA mulai SAAT INI JUGA. Karena hal kecil seperti ini, akan berdampak besar pada kehidupan kita saat ini dan masa mendatang.
_Naelisme_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H