Mohon tunggu...
Ganita Rizki
Ganita Rizki Mohon Tunggu... -

Enjoy,, Ganbatte Kudasai,,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pernikahan Dalam Bayangan

19 November 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak dari anak muda zaman sekarang tentang pernikahan, dikarenakan mereka lebih senang bervoya-voya menikmati masa muda, padahal mereka akan tumbuh dewasa dan menjadi generasi yang menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Banyak pula remaja yang tidak peduli disbanding yang peduli terhadap masa depan Indonesia. Pada zaman nenek moyang kita para pasangan sudh menikah sejak sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. Tetapi hal tersebut tidak dapat disamakan dengan zaman sekarang yang penuh dengan kemajuan teknologi dan pemikiran. Nenek moyang kita mempunyai pemikiran hanya sebatas bertahan hidup, tetapi saat ini banyak kemajuan pemikiran dan pendidikan dan menjadikan kita lebih berkonsentrasi pada pekerjaan kita, terutama para wanita lajang lebih memperhatikan karirnya dibanding memikirkan pernikahan mereka, terlebih mereka telah memiliki kemampuan, penghasilan, menjadikan mereka tidak membutuhkan peran dari seorang suami.

Salah satu koran di Indonesia pernah mengabarkan tentang ketakutan Negara Inggris dikarenakan banyak wanita maupun pria tidak ingin menikah. Hal ini dapat menjadikan peenurunan angka pertumbuhan SDM. Dan jika terhambatnya pertumbuhan populasi generasi penerus maka penduduk Inggris akan semakin berkurang. Ini akan menjadi masalah besar. Fenomena yang terjadi di Negara kita adalah orang-orang miskin banyak mempunyai anak, tetapi mereka tidak bisa merawatnya karena kekurangan biaya, tetapi banyak orang yang mampu dalam finansial tetapi mereka enggan untuk berkeluarga.

Saat terjadi sebuah permasalahan tentunya kita akan mencari solusinya. Untuk menghadapi anak muda zaman sekarang kita harus memiliki tenaga ekstra. Kita harus memberi pengertian tentang pernikahan, bagaimana cara berkeluarga, hal-hal yang akan terjadi saat penikahan berlangsung, masalah dan solusi saat berkeluarga, dan lain sebagainya. Kita harus saling menyuarakan bahwa pernikahan itu sesuatu yang menjadi kebutuhan setiap wanita maupun pria lajang. Masih banyak yang berfikir bahwa pernikahan tak aka nada permasalahan di dalamnya, pemikiran tersebut salah besar. Dalam pernikahan pasti ada masalah, tetapi bagaimana kita menyikapinya. Dan juga tak banyak dari mereka mengganggap pernikahan hal yang mengerikan dan menyedihkan. Mereka merasa kebebasannya terenggut terutama bagi wanita. Semoga dapat menjadi pertimbangan….. Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun