Mohon tunggu...
Fuad Cahyadiputra
Fuad Cahyadiputra Mohon Tunggu... -

Menulis adalah laku hidup untuk memberi hidup mengalir, merawat apa yang ada dan suda ada bersenyawa pada setiap rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miris, Kenapa Demo Selalu Ricuh?

28 Maret 2012   13:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:21 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://www.indonesiamedia.com/images/nov99/bentrokan.jpg

Kenapa demo selalu berahkir ricuh? Apa lagi yang melakukan adalah kaum terpelajar seperti mahasiswa. Apakah mereka benar-benar membawa aspirasi rakyat?. Lalu aspirasi masyarakat yang mana? Apakah masyarakat yang menyenangi anarkisme? Atau masyarakat yang bangga jika merusak fasilitas umum?. Sungguh miris jika melihat berita menayangkan demo yang anarkis.

Ada beberapa factor penyebab mengapa demo sekarang selalu berahkir dengan perusakan fasilitas umum atau bentrok dengan aparat. Yang pertama adalah pendemo sudah mempunyai pandangan bahwa jika demo tidak ricuh maka tidak menarik perhatian media masa. Sehingga aspirasi mereka seperti terbuang sia-sia. Yang kedua adalah adanya profokator terselubung yang memang mempunyai niat untuk membuat aksi demo menjadi anarki. Sebenarnya pendemo tidak mempunyai niat untuk berbuat anarkis tetapi karena ada pihak yang tidak bertanggung jawab mereka menjadi terpancing dan ahkirnya terjadi bentrok dengan aparat. Yang ke tiga adalah pendemo sudah mempunyai niat untuk anarkis dari awal. Sudah menjadi rahasia umum kalau polisi adalah musuh mahasiswa. Jadi jika keduanya bertemu di saat demo seperti sudah ada api yang tersulut. Dan ahkirnya bentrok antara mahasiswa dan polisi tidak dapat di hindarkan.

Sebenarnya ada banyak hal yang dapat di lakukan untuk menghindari terjadinya anarkisme dalam aksi demo. Tentunya semua elemen yang ikut serta dalam aksi demo harus melaksanakan tugasnya masing-masing dengan benar. Yang pertama adalah pendemo dalam hal ini mahasiswa. Mereka harus mempunyai kreatifitas, sehingga tanpa harus ricuhpun aksi mereka akan mendapat sorotan media dan aspirasi mereka dapat di perhatikan. Lalu pendemo juga harus mempunyai mental yang baik, mereka tidak boleh gampang terprofokasi terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Lalu media masa juga sangat berperan. Media masa tidak boleh terlaru menyorot demo-demo yang anarkis karena itu akan menimbulkan anggapan bahwa demo yang tidak anarkis tidak akan di sorot oleh media. Itu juga akan membuat para pendemo terprofokasi untuk ikut-ikuttan anarkis. Yang terahkir adalah aparat, aparat seharusnya juga tidak boleh gampang terprofokasi oleh pendemo. Aparat harus lebih sabar dan arif untuk menghadapi pendemo. Jangan malah memperkeruh suasana dengan ikut-ikutan berbuat brutal dengan membabi buta. Aparat juga harus menghukum pihak-pihak yang berbuat anarki dengan hukuman yang menjerakan. Sehingga mereka akan berfikir lang untuk berbuat anarkis. Jika setiap kali demo terjadi perusakan atau bentrok yang di rugikan adalah kembali padamasyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun