Jambu di Indonesia memang bervariasi bentuk dan warnanya. Pernah dengarkah jambu bernama jambu jamaika? Bentuknya seperti jambu lainnya, yang membedakan adalah jambu ini berwarna merah jika masak dan besarnya bisa mencapai genggaman tangan orang dewasa. Rasanya tentu saja sangat enak bila dimakan dalam keadaan masak.
Bentuk jambu jamaika memang jumbo bila akan masak, tetapi ada sedikit yang harus diketahui bahwa walaupun jambu sudah berwarna merah belum tentu jambu sudah masak, karena memang jambu ini berwarna dasar merah saat mentah ataupun saat sudah masak, perbedaannya adalah jika mentah jambu cenderung berwarna merah muda dan jika masak jambu berwarna merah darah.
Jambu jamaika berbuah sepanjang tahun, anehnya pohon jambu jamaika akan terus berbuah jika memang musim hujan sedang berlangsung, jambu akan berkembang pesat jika hujan selalu turun, dan sebaliknya jika panas terus – menerus maka jambu sukar untuk berbuah. Maka jambu jamaika sangat cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang tinggi seperti Bogor. Namun bukan berarti di daerah lain tidak bisa, tetap saja bisa ditanami pohon jambu jamaika dan bisa berbuah kurang lebih setelah tiga tahun setelah menanam bibit jambu tersebut.
Tidak banyak orang yang menjual jambu jamaika, tetapi bila ingin merasakan enaknya jambu jamaika bisa saja langsung menanam bibit jambu tersebut. Harga bibit jambu jamaika sedikit mahal, bisa mencapai lima puluh ribu per batang. Tetapi tidak akan menyesal nantinya jika sudah memetik hasilnya karena buah akan berbuah sepanjang tahun dan pohonnya yang menjulang tinggi akan tampak membuat halaman rumah nampak asri dan sejuk.
Dengan bentuk yang super besar maka jambu jamaika pastinya tidak akan kalah bersaing bila dijual di pasaran. Tetapi sampai saat ini kebanyakan justru para penjual hanya berminat menjual bibitnya saja tetapi jarang yang menjual buah jambu jamaika. Mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan jambu jamaika tersebut yang membuat para penjual tidak menjual buah dari jambu jamaika tersebut.
Ketika pertama kali menikmati enaknya buah jamaika pastinya akan ketagihan karena memang rasanya nikmat dan daging buahnya sangat manis mengandung banyak air yang juga dapat menghilangkan rasa haus kita. Buah jambu jamaika tidak seperti buah jambu lainnya, jambu jamaika tidak cocok bila dimakan dengan menggunakan sambal, tenggorokan akan terasa gatal bila jambu jamaika dimakan berbarengan dengan sambal atau bahasa kerennya di rujak.
Ketika kita akan memetik buah jamaika pastikan daging buah sudah tidak keras artinya buah sudah masak sehingga rasanya enak untuk dimakan. Dari banyak pengalaman orang yang baru pertama kali memetik dan tidak tahu menau tentang jambu jamaika, mereka langsung memetik tanpa melihat aspek – aspek tersebut, sehingga besar kemungkinan yang mereka petik adalah buah jamaika yang masih mentah. Maka mereka pun merasa tertipu oleh bentuk dan warna buah jamaika.
Ingin rasanya berbagi enaknya rasa buah jambu jamaika, tetapi lihat dan pelajarilah dulu bentuk dan struktur buah agar nantinya tidak salah memilih jambu jamaika yang benar – benar masak. Rasanya yang lezat pasti akan menimbulkan rasa ketagihan. Tetapi bukan ketagihan karena obat terlarang, itu karena jambu jamaika yang super besar dan super enak. (FH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H