Mohon tunggu...
Muhammad Fuad Fauzi Al-Jauziyyah
Muhammad Fuad Fauzi Al-Jauziyyah Mohon Tunggu... -

Menulis adalah Ibadah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Senja "Keinginan Besar"

23 Oktober 2012   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sahabat jurnalis, ia bercerita awal menjadi seorang kuli tinta hanya modal kenekatan dan keinginan yang kuat. Luar biasa semangatnya. Dari ceritanya, ia bergitu yakin, dengan menggeluti dunia jurnalis akan membawa perubahan bagi perekonomiannya.

Ia hanya lulusan SMP. Tapi toh menjadi jurnalis? Kebanyakan media saat ini, menerapkan standar menjadi seorang jurnalis harus mengantongi pendidikan minimal Strata satu. Memang tak semua media menerapkan standar itu. Beberapa faktor pertimbangan karena minimnya SDM yang dimiliki dan salary yang ditawarkan tidak begitu besar.

Misalnya, ada media yang baru berdiri, ia membutuhkan karyawan terutama wartawan. Tapi sedikit sekali orang yang berminat bergabung menjadi wartawan di media baru itu. Alasannya, mungkin karena gaji yang ditawarkan tidak mencukupi. Alhasil, media baru ini tidak lagi mempedulikan jenjang pendidikan si pelamar. Asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat, seseorang bisa bergabung di media itu.

Namun bukan itu yang saya ingin bahas disini. Seorang sahabat yang hanya lulusan SMP, yang nekad ingin menjadi wartawan. Ada cerita menarik, keinginannya bergabung ke salah satu media harian dilakukannya dengan mengorbankan mobil yang dimilikinya. Ia menjual mobil demi menjadi seorang wartawan.

Mobil tersebut, menurut cerita dia, dibelinya saat menjadi jurnalis di salah satu media online. Sebelumnya memang dia menjadi wartawan beberapa media-media yang memang kurang terkenal. Disitulah, Ia menemukan dan belajar bahwa jurnalis begitu asyik mengasyikan. Sik asyik dengan bahasa Ayu Ting-Ting.

Bahkan di media sebelumnya, ia mengaku, menggeluit dunia jurnalis dengan gaptek alias gagap teknologi. Untuk urusan mengetik saja demi bikin berita, ia harus mengandalkan jasa pengetikan orang lain. "Saya gak bisa komputer waktu itu, sehingga saya suruh orang sekali bikin berita bayar Rp 15 ribu, saya benar-benar nekat," kenangnya. Sampai sekarang pun, ia jarang bikin berita.

Keinginan kuat akan membawa seseorang kepada cita-cita yang didambakannya. Tuhan tentu tidak buta dengan perjuangan hambanya yang menginginkan sesuatu. Apalagi dengan proses dan perjuangan yang begitu memprihatinkan, pasti akan tercapai. Meskipun, dalam berporses itu seorang hamba melakukannya tanpa doa dan hanya mengandalkan berjuang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun