Mahasiswa Adalah Pilar Bangsa”Istilah inilah yang selalu kita agungkan dan kita banggakan disetiap waktu, tak perduli kita miskin kaya, jawa, Madura ataupun Papua kita selalu bangga disebut Mahasiswa. Tapi banyakah dari kita yang disebut mahasiswa ingat dengan tanggung jawab moral kita sebagai kaum yang disebut kaum intelektual? Jabannya adalah tidak.
Tragedi Trisakti adalah salah satu catatan sejarah yang menulis betapa hebatnya Mahasiswa Indonesia di era transisi antara Orba dan Revormasi. Memang Bukanlah hal yang bijak selalu mengingat romantisme dimasa lalu, tapi kita saat ini memang tidaklah lebih baik daripada mereka-mereka yang rela mengorbankan nyawa demi kehidupan yang lebih baik bagi bangsa ini.
Apakah kita lupa berapa nyawa yang harus hilang demi melepas rantai pasung demokrasi yang kini setiap saat bisa kita nikmati dan kita agungkan?, apakah kita lupa berapa ibu yang harus kehilangan putra terbaiknya hanya demi membela hak berpendapat kita? Jawabannya adalah iya, kita lupa akan itu semua.
Di mana pilar-pilar bangsa ini? Di mana mereka yang setiap saat turun ke jalan demi menyuarakan kebenaran? Dan di mana patriot-patriot muda Indonesia yang dulu gagah menentang belenggu tirani? Apakah Demokrasi telah menina bobokan kita?,dan sekalai lagi jawabannya adalah iya, karena terlalu gampang kita dibuai dengan keindahan. Demokrasi yang diharapkan dapat menjadi kekuatan bangsa nyatanya malah menjadikan apatisme merajarela di kalangan mahasiswa.
AKU TELAH KALAH IBU, TUGASKU TELAH GAGAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H