Hidup di Era Globalisasi yang serba modern ini yang dimana hampir setiap orang dituntut oleh zaman untuk mampu bersaing dalam menciptakan inovasi, ide, kemampuan, serta keterampilan  yang sangat ketat. akan tetapi hal itu tidak dirasakan atau tidak terjadi pada anak-anak daerah yang kurang mampu atau yang pemukimanya di pedalaman dimana hampir semua anak yang kurang mampu atau pedalaman tidak mendapatkan acupan pendidikan yang mencukupi(keterblakangan pendidikan) sehingga mereka tidak mampu bersaing atau tidak siap untuk mengikuti alur zaman yang yang serba modern ini.
Dalam hal ini saya pribadi tidak mau menyalahkan pihak manapun yang berhubungan dengan dunia pendidikan, akan tetapi saya hanya mau menyadarkan pemerintah setempat (PEMDA) untuk sedikit ber-prihatin terhadap nasib generasi bangsa yang pemukimanya berada di pedalaman. Bagaimana mereka bisa membangun bangsa kalau asupan pendidikanya tidak memadai. langkah yang diambil pemerintah guna untuk pemerataan pendidikan sudah sangat bagus, hanya sekarang bagaimana PEMDA setempat bisa memanfaatkan dana serta merealisasikan program-program dari pemerintah guna untuk kemajuan daerah tersebut. Misalkan membangun gedung persekolahan, memberikan buku, dan beasiswa-beasiswa serta fasilitas yang lainya. bukan memikirkan bagaimana caranya memanfaatkan dan menghabiskan dana yang ada guna untuk kepentingan pribadi.
Situasi seperti ini makin di persulit oleh nak-anak daerah yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya di luar lebih memilih menetap di tempat dia menuntut ilmu di bandingkan kembali ke daerah untuk membangun daerah(perekonomian dan pendidikan) dengan alasan tidak adanya lapangan pekerjan yang memungkinkan untuk kedepanya.
Akan tetapi saya penulis sebagai anak daerah mau mengajak semua teman-teman di manapun teman-teman berada, mari kita bersama-sama untuk membangun daerah kita dengan Ilmu dan Keterampilan yang kita miliki.saya yakin masih banyak Sumber Daya Alam di daerah kita yang harus dikembangkan sehingga kita mampu menciptakan lapangan pekerjaan, bukanya mencari lapangan pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H