Kompasianan tidak akan ada papa-apanya jika tidak ada kompasianer. Berbagai jenis profesi orang ada di rumah sehat ini. Pria wanita semua berasal dari latar belakang yang berbeda. Menarik memperhatikan mereka satu-persatu. Walaupun tidak sanggup mengupasnya seperti apa pribadi orang yang ada di balik layar ini. Setidaknya tulisan-tulisan mereka sedikit menunjukkan karakter penulisnya.
Memilih kompasianer untuk menjadi teman terkadang awalnya juga berdasarkan subyektifitas kita terhadap tulisan mereka. Atau dari komentar-komentar yang berceceran di lapak teman-teman lainnya. Bahkan tidak jarang dari foto profilnya yang menarik perhatian. Dari sinilah persahabatan di dunia maya kompasiana ini dimulai.
Pertemanan itu menjadi indah, bila masing-masing menjaga sikap dan konsistensinya untuk meningkatkan hubungan menjadi lebih baik. Saling menyapa, saling bercengkerama bersama. Seolah-olah media ini terasa tanpa sekat lagi. Dekat dan merekat hati diantara setiap penghuninya.
Saya sendiri sangat merasakan kesehatian itu. Persahabatan yang akrab di sini, terbawa sampai ke alam nyata. Mungkin belum pernah bertemu muka. Namun saling berkirim pesan di inbox, bahkan saling berbagi di status fb dan tidak jarang juga saling curhat di telpon. Kedekatan itu semakin nyata adanya.
Di balik itu semua, saya senang memperhatikan foto profil teman-teman. Ada yang super narsis seperti saya. Sudah tahu kacamata kedodoran masih juga dipamerkan. Terus terang memang untuk menarik perhatian. Jika ada yang menilai negatif kacamata itu bagi saya tidak masalah. Toh saya senang-senang saja. Karena saya memang sengaja memampangkannya untuk senang-senang. Siapa tahu karena kacamata ini saya jadi terkenal seperti mas R 82 Heheh.
Lain saya, lain juga teman-teman. Ada yang menggunakan foto profil wajah asli seperti saya. Dari situ saya biasanya akan langsung ingat, saat melihat tulisannya saya akan membayangkan saya berbicara langsung dengan wajah di profil itu. Jika dalam menulis komentar saya tertawa (Red: wkkkkkk!) maka saya membayangkan ekspresi wajah di profil itu sedang tertawa ngakak. Buat saya itu sesuatu yang menyenangkan.
Kejadiannya menjadi aneh, jika profilnya bukan foto wajah asli. Misalnya buah-buhan seperti Tomat Ijo, atau gambar bunga seperti profilnya Uni Hera. Atau Mbah Wo, dengan sandal jepitnya. Saya sedikit kebingungan membayangkan wajah mereka. Saat menulis komentar saya tidak bisa berimajinasi seperti apa ekspresi wajah mereka. Heheheh, aneh-aneh saja saya ini. Berkomentar saja harus ada imaji segala. Hahah, ya itulah adanya saya mohon dimaklumi saja.
Selain menggunakan benda-benda itu, ada juga yang menggunakan foto profil wajah artis, atau tokoh, kartun atau sketsa. Sebagai contoh ada Mas Kimi Raikko, Mas Odi dan Om Valentino. Wajah-wajah mereka adalah wajah di balik layar yang menarik perhatian saya. Wajah ketiga orang ini, membuat penasaran. Membuat saya bertanya-tanya seperti apa wajah asli di baliknya.
Tidak ada maksud apa-apa, saya hanya ingin tahu pendapat teman-teman. Wajah di balik layar ini siapakah mereka? Apakah mereka mempunyai wajah yang ganteng dan cantik, tapi takut mempertontonkannya karena dikhawatirka akan dikejar-kejar lawa jenisnya hahahah. Atau jangan-jangan mereka punya seribu wajah? Aih…saya bingung.
Namun yang pasti apapun wajah kompasianer, saya betah menatap lama-lama dari balik kacamata kuda. Hahhah, semuanya adalah orang-orang baik yang mau menerima saya sebagai sahabat.
Tulisan ini ditulis hanya untuk menyapa pagi kawan-kawan semua
Selamat pagi, salam persahabatan
