Saya sebagai warga negara Indonesia sangat miris sekali melihat keadaan negara tercinta kita ini, mulai dari kalangan pejabat pemerintahan yang sangat kental dengan permainan sogok-menyogok sampai ke generasi penerus bangsa ini. Satu pertanyaan yang ada di otak saya, "dimana rasa nasionalisme mereka?". Bahkan hukum di negeri tercinta kita pun bisa anda beli, betapa malunya saya sebagai warga negara Indonesia. Lantas, kalau hukum bisa dibeli, kehidupan dalam berbangsa dan bernegara ini mau dibawa kemana?.
Indonesia yang merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang sangat banyak, lalu kenapa diberikan kepada pihak asing untuk mengelola kekayaan alam yang mutlak punya indonesia?. Apakah ada permainan di dalam mengelola kekayaan alam kita ini?. Padahal tingkat pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi, berdasarkan data yang saya dapat selama bulan februari tahun 2013 jumlah pengangguran adalah 7,17 juta orang. Kenapa negara tidak mengambil alih dan memberdayagunakannya dengan sendiri?,saya bingung dengan Indonesia.
Belum lagi para generasi penerus bangsa ini, mereka, menurut opini saya sudah terlalu jauh di luar kebudayaan dan adat istiadat Indonesia. Ini adalah semua akibat westernisasi yang semakin menggila pada zaman sekarang. para penerus generasi bangsa ini hanya mabuk-mabukan di tempat hang-out seperti di jalan panahan senayan, tempat dimana anak-anak berduit berkumpul memamerkan harta kekayaan orang tua mereka dengan memamerkan mobil-mobil sport milik mereka sembari minum-minum bahkan nge-seks di dalam mobil.
Indonesia-ku, aku cinta negeri ini, dengan segenap hati, saya pinta kepada anda-anda para warga yang mengaku WNI, cintailah negeri ini, tingkatkan-lah rasa nasionalisme dan kembali lagi ke kebudayaan khas ketimuran kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H