Mohon tunggu...
fetria saman
fetria saman Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dan belajar menulis

I'll tell u later

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Hal yang Pantang Dilakukan oleh Orang Dayak pada Saat Hamil

4 Oktober 2016   08:04 Diperbarui: 4 Oktober 2016   08:20 3057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dipercaya apabila calon bapak atau ibu mengenakan bahan, misalnya kain,handuk atau tas yang melilit leher, anak yang keluar nanti juga lehernya akan terlilit tali pusar. Mendingan sih kalau terlilit tali pusar, masih bisa diusahakan lahir. Kalau dari lahir sudah terlilit utang kan berat Bapak/Ibu #niatnyalucutapigaklucu

Pantang keluar pada waktu senja

Senja sampai malam hari merupakan saat dimana ilmu jahat atau semacam jejadian bernama ‘kuyang’ berwujud kepala terbang muncul dimana ibu hamil sering menjadi targetnya. Intinya jangan sering berkeliaran senja maupun malam kalau tidak benar-benar perlu dan perkuat ibadah karena Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu yang jahat menimpa umatny apabila kita berserah hanya kepadaNya.

Pantang menyebutkan usia kehamilan

Kembali mengusung alasan yang mistis, wanita dayak dilarang menyebutkan usia kehamilannya pada orang asing. Alasannya adalah untuk menghindari kelahiran yang ‘dikunci’. Dikunci disini istilahnya adalah dibuat supaya tidak kunjung melahirkan, alasannya mungkin karena dendam dimasa lalu sehingga usia kehamilan merupakan hal yang tidak boleh disebutkan sembarangan. Tidak jarang orang-orang Dayak akan menjawa,”baru-baru saja” untuk menyebutkan kehamilan muda. Atau menyebutkan,”lagi nunggu waktunya”untuk menjawab usia kehamilan yang sudah tua.

Pantang  membunuh

Ini sebenarnya pantangan bagi semua orang, hamil maupun tidak hehehe.Tapi untuk lebih spesifik pantangan ini dikhususkan dalam hal membunuh binatang apapun. Mungkin ini pantangan yang sama bagi semua ibu hamil can calon bapak di Indonesia. Namun apabila harus, calon orangtua hendaknya membatin dalam hati sambil mengajak calon bayi untuk ikut serta misalnya membatin “ayo nak kita kerjakan ini” sebelum membunuh binatang yang terpaksa harus dibunuh.

Pantang mengasah pisau tanpa air

Mengasah pisau tanpa air dianggap akan berakibat ‘manak teah’ ini adalah suatu kondisi dimana proses kelahiran menjadi sulit karena teah atau kering. Tidak ada air ataupun darah dan sangat menyakitkan.Ini seram kan ya, secara proses melahirkan sendiri merupakan proses hidup dan mati. Saya belum menjumpai ini terjadi pada sodara atau kerabat namun orangtua jaman dulu sangat menekankan pantangan yang satu ini.

Pantang menjelek-jelekan orang lain

Tentu saja ini sebenarnya juga merupakan hal yang harusnya kita lakukan baik sedang hamil maupun tidak. Namun ada baiknya ketika hamil kita menjaga mulut kita lebih hati-hati lagi supaya tidak menyakiti orang lain. Apalagi di tanah Dayak yang masih mengenal sistem jipen atau sanksi bagi permasalahan yang menyangkut orang lain. Beban moral juga menjadi penekanan disni. Calon orangtua yang mnjelek-jelekkan orang lain dipercaya akan menyebabkan sang bayi menjadi mirip dengan orang yang dijelek-jelekkan oleh orangtuanya. Mungkin kalau kita ingin anak kita mirip Lee Min Ho, artis korea yang terkenal itu kita harus menjelek-jelekan Lee Min Ho, hahaha (just kidding).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun