[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin (berkemeja putih) menjawab pertanyaan wartawan sebelum bersaksi dalam sidang terdakwa Dedi Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/1/2014). Nazaruddin diperiksa terkait perannya dalam kasus korupsi proyek Hambalang yang melibatkan terdakwa Deddy Kusdinar. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA"][/caption] M.Nazaruddin memang  seorang politisi fenomenal. Sebelum divonis dan menjalani hukuman, Nazaruddin sempat berpetualang ke luar negeri sampai ke negara Kolumbia guna menghindar dari jerat hukum yang menimpa dirinya. Setelah berhasil ditangkap dan diseret ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan semua perbuatannya, Nazaruddin tidak seperti terdakwa lainnya yang lebih banyak tutup mulut. Nazaruddin juga tidak mau menanggung beban sendirian dan juga tidak mau menjadi tumbal politik. Bagi Nazaruddin semua harus ditanggung bersama atas segala dosa dan kejahatan yang telah dilakukan. Dari nyanyian Nazaruddin, akhirnya Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum semua berhasil diseret oleh Nazaruddin. Setelah berhasil menyeret ketiga koleganya dalam partai berlambang mercy itu, posisi Nazaruddin serasa berada di atas angin. Semua yang diungkap oleh Nazaruddin, yang semula dianggap sebagai cerita ilusi oleh Anas Urbaningrum, semuanya menjadi kenyataan dan menjadi bumerang bagi Anas sendiri. Semuanya ini menjadikan Nazaruddin jadi bersemangat untuk membuka semua borok dan penyakit korupsi yang terjalin secara sistimatik dan terkait satu sama lain. Apalagi dalam pernyataannya Nazaruddin sudah menyatakan bertobat dan ingin mengungkap semua yang terlibat dalam kasus korupsi yang dia ketahui. Pada hari Kamis tanggal 16-1-2014 kemaren di Pengaadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Nazaruddin hadir sebagai saksi untuk terdakwa mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Deddy Kusdinar. Dalam kesaksiannya Nazaruddin Ungkap Peran Agus Marto Muluskan Anggaran "Multiyears". Nazaruddin menjelaskan adanya pertemuan antara dirinya dengan Anas Urbaningrum dan Mantan Menteri keuangan Agus Martowardojo di sebuah restoran Jepang. Pada pertemuan itu juga dilaporkan telah terjadi penolakan anggaran surat multiyears di Kemenkeu yang diajukan Kemenpora. Saat itu Agus Marto bersedia membantu, meskipun masih ada kekurangan dokumen administrasi yang harus dipenuhi untuk syarat dikeluarkannya multiyears. Peremuan ini terjadi sekitar bulan desember 2010. Pada saat itu Agus Marto juga mengaku sudah dimarah-marahi seseorang melalui SMS, terkait anggaran multiyears itu. Setelah itu Agus Marto berjanji akan membantu mengeluarkan walaupun tidak memenuhi syarat. Sebelum kesaksian Nazaruddin ini, nama Agus Martowardojo sewaktu menjabat Menteri Keuangan juga sempat senter disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam mencairkan dana Mutiyears ini. Tapi setelah itu nama Agus kembali tenggelam, seiring dengan keterlibatan Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Sepertinya Nazaruddin masih belum berhenti berpetualang untuk menyeret pelaku-pelaku lainnya, yang masih dalam genggamannya. Kebetulan semua yang diincer Nazaruddin semua dengan nama  A. Mari kita tunggu korban-korban berikutnya dari petualangan seorang Nazaruddin, yang berjanji akan membongkar semuanya yang terlibat korupsi. Bahkan ketika ditanya media massa tentang nama Ibas, Nazaruddin minta didampingi oleh Yusril dulu, baru mau bicara detail dan lengkap. Nazaruddin menjadi momok saat ini bagi siapa yang pernah terlibat permainan politik kotor dengan dirinya. Kalau jadi Nazaruddin didampingi oleh pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra, kemungkinan kasus korupsi ini akan semakin menggurita dan akan menelan korban yang banyak. Apalagi melihat keberhasilan Yusril yang selalu berhasil memenangkan perkara menghadapi penguasa. Kita tunggu kiprah Nazaruddin selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI