[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Rayhaneh Jabbari. Foto: www.iransos.com"][/caption] Sungguh malang nasib Rayhaneh Jabbari,seorang perempuan Iran yang harus  mengakhiri hidupnya ditiang gantungan,setelah hukum di Iran menyatakannya bersalah telah membunuh Abdulali Sarbandi seorang pria  mantan mantan pegawai Kementerian Intelijen yang akan memperkosanya. Jabbari telah ditahan setelah kejadian dari tahun 2007 saat dia baru berusia 19 tahun. Sudah tujuh tahun dia menghuni penjara. Sumber dari foxnews.com mengatakan Rayhaneh Jabbari akan menjalani hukuman gantung pada hari Selasa 30 September 2014 ini. Sebelum menjalani hukuman gantung Rayhaneh Jabbari 26 tahun mengirimkan pesan terakhirnya pada ibunya  Shole Paravan mengatakan selamat tinggal diiringi linangan air mata melalui percakapan telepon. Seorang penjaga penjara yang simpati padanya meminjamkan telpon untuk mengizinkan Rayhaneh mengirimkan pesan terakhir buat ibunya." Tangan saya sekarang  ini sedang terikat dan di luar sana ada sebuah  mobil lagi menunggu untuk membawa saya ke tempat eksekusi," lirih Rayhaneh pada ibunya. "Selamat tinggal, ibuku tercinta, Semua kepedihanku ini akan segera berakhir besok pagi. Maafkanlah aku  yang tak akan mampu mengurangi kesedihan ibu. Bersabarlah. Kita percaya  akan ada hidup setelah mati. Sampai jumpa di alam sana setelah kematian  ini dan aku tidak akan meninggalkan ibu lagi karena berpisah dari ibu sungguh hal paling menyakitkan  dalam hidupku di dunia ini." Setelah mendengar pesan terakhir dari anaknya itu ibu Rayhaneh dan pendukung anaknya bergegas menuju penjara Rajaiy Shahr memprotes untuk menunda hukuman gantung tersebut.Akhirnya hukuman itu ditunda jelang terakhir.Pada bulan April 2014 lalu,Rayhaneh Jabbari juga sudah menghadapi tiang gantungan,tetapi detik-detik terakhir hukuman ditunda. Pada waktu Iran mendapat kecaman dari sejumlah aktivis dunia untuk menghentikan hukuman mati tersebut.Disamping itu juga ada sebuah petisi yang ditanda tangani lebih dari 200 ribu orang. Petaka yang mengakibatkan Rayhaneh menjalani hukuman mati,terjadi pada tahun 2007 ,saat itu dia baru berusia 19 tahun dan bertemu Sarbandi di sebuah cafe,Rayhaneh yang seorang interior designer mendapat tawaran dari Sarbandi ada sebuah proyek dan mengajaknya untuk datang kekantornya guna mendiskusikan.Tetapi kemudian Rayhaneh menyadari  dia bukan berada  disebuah kantor seperti yang dijanjikan.Dari hasil invsetigasi Sarbandi saat itu menawarkan minuman jus yang mengandung obat perangsang.Kemudian Sarbandi mencoba untuk memperkosanya,Rayhaneh mencoba membela diri dengan menusukkan sebuah pisau  saku kecil pada bahu Sarbandi. Para aktivis yang mendukung Rayhaneh menduga ada keganjalan dari kasus pembunuhan ini, Tidak mungkin rasanya Sarbandi yang berbadan besar akan tewas hanya karena torehan pisau kecil Rayhaneh yang coba membela dirinya. dan kemudian melarikan diri. Para aktivis menduga ada pihak ketiga yang terlibat dalam kasus ini.Ada orang lain yang membunuh Sarbandi setelah Jabbari melarikan diri. Ada juga bukti-bukti penting lainnya yang bisa menyelamatkan Jabbari telah hilang atau dimusnahkan. Shabnam Assadolahi seorang aktivis Iran yang bermungkim di kanada mengatakan rincian kasus ini tidak masuk akal dan Rayhaneh Jabbari telah mengalami penyiksaan dan dipaksa untuk mengakui sebagai pembunuh selama dalam masa tahanan di penjara. Kasus ini juga telah menunjukkan adanya  kebrutalan dan tindakan intoleren dalam hukum Iran. Rayhaneh Jabbari harus menghadapi hukuman gantung,karena telah dituduh membunuh orang yang mau memperkosanya,walaupun sebenarnya dia tidak bermaksud untuk membunuhnya,dan yang dilakukannya hanyalah sebuah pembelaan diri untuk menjaga kehormatan diri dan setelah menusuk dia melarikan diri. Semoga saja dengan banyak memprotes  kejadian ini hukuman bagi Rayhenah Jabbari bisa diubah.Sungguh aneh seorang wanita yang mencoba membela diri saat mau diperkosa,malah dihukum mati ,lantaran dituduh membunuh orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H