Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kekayaan Para Selebritis Pegawai Pajak

1 Maret 2012   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:40 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_163857" align="aligncenter" width="620" caption="KOMPAS/RIZA FATHONI "][/caption] Direktorat Jenderal Pajak kembali menjadi sorotan mayarakat luas dengan ditemukannya rekening gendut salah seorang pegawainya,Dhana Widyatmika yang sejak 2 Januari 2012 lalu telah pindah tugas ke Dispenda DKI.Adapun jumlah uang yang tak wajar ditemukan dalam rekening pegawai golongan III C ini adalah 60 Milyar tersebar dalam 18 buah rekening.Selain itu istrinya Dian Angraini juga bekerja di Direktorat Keberatan dan Banding Dikjen Pajak. Sejumlah Media cetak dan online di tanah air menjadikannya berita utama dan headline dalam beberapa hari ini sejak terbongkarnya rekening tak wajar dari Dhana Widyatmika  dengan judul yang sangat menarik, Kompas.com dengan judul Kejaksaan Agung Bidik Gayus Berikutnya.Adapun Tempo.co dengan judul Para Milyarder Ala Pegawai Pajak. Dhana Widyatmika telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi oleh Direktur Penyidikan Pidana Khusus Kejaksaan Agung  Arnold Angkouw dan resmi dicegah sejak 21-2-2012 lalu.Pihak kejaksaan langsung bergerak cepat dengan menyita sejumlah aset Dhana Widyatmika.Dokumen surat berharga seperti surat kepemilikan tanah,rumah ,komputer,handphone,flasdisk juga turut disita sebagai barang bukti. Kejaksaan juga menyita satu buah mobil Chrysler warna hijau tua dan sebuah Mini Cooper baru. Selain itu Dhana juga mempunyai sebuah minimarket dan juga usaha otomotif. [caption id="attachment_163873" align="aligncenter" width="475" caption="Mobil mewah bermerek "]

1330463145898662107
1330463145898662107
[/caption] Sebelumnya Gayus Tambunan juga terlibat Korupsi dengan jumlah rekening tak wajar Rp 25 milyar.Gayus sudah divonis 7 tahun penjara dan juga menghadapi vonis lainnya.Setelah itu ada lagi kasus Bahasyim Assifie Bekas Kepala Kantor Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak Jakarta VII ini terlibat korupsi sejumlah Rp 61 milyar.adapun uang yang ditemukan dalam rekening isterinya Rp 35 milyar dan 1 juta US Dollar.kemudian kedua anaknya masing-masing RP 19 milyar dan Rp 2,1 milyar. lainnya adalah dalam bentuk rumah dan tanah senilai 26 milyar.Adalagi yang lainnya yaitu: Denok Taviperiana harta dalam bentuk deposito senilai Rp 3 milyar dan polis asuransi jiwa senilai Rp 1 milyar. Ini adalah baru beberapa kekayaan para selebritis pegawai pajak yang terungkap ke publik,karena sudah ketahuan,kita bisa bayangkan berapa banyak lagi yang mungkin belum terungkap.Semua orang juga sudah tahu bagaimana kehidupan para sebagian pegawai pajak yang  jauh dari kewajaran kalau dilihat dari penghasilannya sebagai pegawai negeri. Terulangnya kasus penggelapan pajak ini menandakan masih lemahnya sistem pengawasan ditingkat institusi.itulah pendapat dari pengamat dari Universitas Indonesia Adrinof Chaniago.Tentunya ini menjadi tantangan bagi pengelola Pajak Negara agar lebih menyempurnakan sisitem pengawasan yang lebih baik untuk tidak memberikan ruang dan peluang buat pelaku penggelapan pajak . Kejadian ini tentu serasa tamparan keras buat Korps Pegawai Pajak,yang akan membuat orang banyak akan semakin sinis mengarahkan telunjuk miring terhadap lembaga pengelola pajak ini.Tentunya orang awan akan berpendapat pegawai golongan III saja sudah bisa menggelapkan uang pajak sebegitu besarnya,apalagi para atasannya,dan mustahil kalau atasan tidak tahu ,atau pura-pura tidak tahu.Tapi begitulah kenyataan yang ada di negeri yang lagi dilanda krisis moral dan hati nurani.Setiap kali terjadi kasus korupsi dan penggelapan uang selalu yang kena adalah orang bawahan,sedangkan para atasan aman sentosa. Timbul pertanyaan dibenak kita,kenapa setiap muncul ke permukaaan Kasus penggelapan Pajak hanya selalu terpaku pada pegawai rendahnya saja.Kenapa para atasan yang lebih tinggi memegang posisi penting tidak pernah dijadikan tersangka.Pada hal sudah menjadi rahasia umum bagaimana kehidupan mewah yang dijalani oleh para golongan atas pengambil keputusan ini.Bisa jadi mereka-mereka ini lebih pintar menyembunyikan rekening gendut mereka. Tapi kita masih yakin dan percaya masih ada para pegawai pajak lainnya bekerja dengan sungguh-sungguh dan benar-benar bersih dengan hidup sederhana dan jauh dari korupsi. Semoga saja kehadiran mereka yang mungkin tak kelihatan kepermukaan dan mungkin luput dari publikasi media akan menjadi secercah harapan untuk bisa menggantikan rekan-rekan mereka yang bekerja tidak benar dan jujur. Salam Kompasiana. Sumber berita:

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun