[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Maral Malka dan Mahmoud Mansour (Foto:Reuters)"][/caption] Cinta itu buta.Cinta itu tidak mengenal perbedaaan.Cinta itu tidak mengenal batas perbedaan bangsa dan negara yang sedang berseteru dan cinta itu bisa menimpa siapa saja. Cinta itu juga bisa menaklukkan siapa saja.Banyak kata dan kalimat yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan makna arti dari sebuah kata yang bernama Cinta itu.Kejadian ini juga dialami oleh sepasang manusia yang berbeda bangsa dan juga berbeda ideologi tersebut.dan saling berseteru sekian lamanya. Cinta mereka berdua tidak terpengaruh oleh pertikaian yang terjadi diantara dua negara mereka yang saling berseteru itu.Cinta mereka berdua mampu menembus tembok penghalang dan perbedaan yang mencolok diantara dua negara mereka itu. Meskipun mereka menerima kritikan dan teror untuk membatalakan perkawinan terlarang ini,mereka berdua tetap nekat untuk melakukannya pernikahan tersebut. Ditengah gempuran Israel ke wilayah Palestina yang semakin agresif ada kejadian langka dan unik,yang mengejutkan sekaligus membuat geger Kaum Yahudi. Peristiwa langka ini mendapat perhatian luas masyarakat Yahudi.Kejadian langka dan unik itu adalah pernikahan campuran antara seorang pria muslim arab bernama Mahmoud Mansour ( 26 tahun ) seorang Palestina yang berasal dari Jaffa dengan seorang perempuan Yahudi bernama Maral Malka ( 23 tahun ).Acara pernikahan berlangsung di Rishon Lezion Tel Aviv pada hari Minggu 17 Agustus 2014. Terdapat pro dan kontra ditengah masyarakat Yahudi sendiri dalam menanggapi pernikahan pasangan antara dua bangsa yang saling berseteru dari generasi ke generasi ini. Kubu Yahudi yang menentang keras pernikahan yang dianggap tabu oleh orang Yahudi ini adalah kelompok sayap kanan Yahudi bernama Lahava. Kelompok Lahava ini terkenal sebagai kelompok utama bangsa Yahudi yang menentang keras perkawinan antara bangsa Yahudi dan bangsa Arab. Kelompok Lahava ini sudah beberapa kali berusaha menggagalkan pernikahan etnis Yahudi yang tertartik kawin dengan bangsa Arab. Kelompok Lahava ini sangat keras sekali menentang perkawinan campuran antara Arab dan Yahudi. Adapun yang membuat kelompok Lahava ini berkepentingan dan sangat marah untuk menentang perkawinan ini adalah Maral Malka perempuan Yahudi ini telah berpindah keyakinan untuk menikah dengan pria Arab yang bernama Mahmoud Mansour itu. Kelompok Lahava ini berteriak diluar gedung pernikahan sambil berteriak dengan kata-kata " Matilah Arab ". Kelompok ini juga menuding Maral Malka sebagai pengkianat bangsa Yahudi. [caption id="" align="aligncenter" width="507" caption="para pengunjung rasa menentang perkawinan Mahmoud Mansour dan Maral Malka"]
para pengunjung rasa menentang perkawinan Mahmoud Mansour dan
[/caption] Channel 2 Tv Israel menyebutkan kelompok ini berusaha untuk menyerang dan mengacaukan acara perkawinan ini. Mereka dengan jumlah anggota penguncuk rasa 200 orang berusaha keras untuk memasuki acara pernikahan.Untungnya pihak pengantin telah menghubungi pihak keamanan sebelum acara berlangsung.Dengan sigap polisi Israel membuat pagar betis untuk mencegah para penguncuk rasa.Polisi elite Israe; sampai turun tangan untuk mengamankan jalannya pesta perkawinan unik arab dan Yahudi yang berlangsung di di Rishon Lezion, Minggu (17/8/2014) kota Tel Aviv. Polisi menahan empat orang pendomo dalam acara pernikahan tersebut. Diantara warga Yahudi yang menentang perkawinan antara bangsa Arab dan Yahudi ini ,ada juga kelompok warga Yahudi yang mendukung perkawinan ini. Dukungan untuk pasangan Mahmoud Mansour dan Maral Marka datang dari kelompok sayap kiri.Mereka datang untuk menandingi demo yang dilakukan kelompok sayap kanan .Dalam aksi demonya kelompok kiri ini membawa bunga dan balon serta secarik slogan tulisan dengan kalimat "
Cinta itu Menaklukkan Siapa Saja ". Perkawinan ini juga mendapat dukungan dari Presiden Israel
Reuven Rivlin. Ia mengkritik demontrasi anti pernikahan itu.“Ekspresi semacam itu mengabaikan dasar keoksistensi kita di sini, di Israel, adalah sebuah negara Yahudi yang demokratis,” kata Rivlin.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika Menteri Kesehatan Israel Yael German ikut menghadiri acara pernikahan pasangan tersebut.Politisi penting yang berada dalam pemerintahan Netanyahu ini berpendapat kehadiran para penentang pernikahan anatara bangsa Arab dan Yahudi ini hanya sebagai respon dari Demokrasi semata. Yoram Malka, Ayah dari pengantin perempuan Maral Malka termasuk orang yang menentang pernikahan puterinya tersebut.Yoram Malka mengatakan perkawinan itu amat meyedihkan dan yang membuatnya lebih marah lagi adalah anaknya tersebut masuk agama Islam. Adapun komentarnya mengenai menantunya itu adalah "Masalah saya dengan dia adalah dia itu orang Arab." Sementara itu Juru bicara kelompok Lahava yang juga mantan parlemen Michael Ben-Ari mengutuk dan menggambarkan pernikahan campuran Yahudi-non Yahudi itu sebagai lebih buruk dari kelakuan Adolf Hitler yang telah memusnahkan 6 juta warga Yahudi di seluruh Eropa selama berlangsung perang dunia kedua. [caption id="" align="aligncenter" width="507" caption="kelompok pendukung perkawinan Mamoud Mansour dan Maral Malka di Rishon Lezion,Tel Aviv membawa bunga dan balon."]
kelompok pendukung perkawinan Mamoud Mansour dan Maral Malka di
[/caption] Menurut catatan dailymail.com ada sekitar 20% warga keturunan Arab yang bermukim diwilayah Israel dari jumlah total penduduk negara tersebut.Mayoritas keturunan Arab ini beragama Islam.Kalangan para pendeta Yahudi adalah termasuk kelompok yang menentang perkawinan antara bangsa Arab dan Yahudi.Kaum pendeta Yahudi merasa kwatir perkawinan campuran ini akan mengurangi kaum Yahudi.Banyak juga warga Yahudi yang merasa takut melakukan perkawinan campuran ini berlangsung di luar Israel. Salam Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Sosbud Selengkapnya