Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Bedanya Plat Mobil Palsu Anas Dengan Kasus Wisma Atlet dan Hambalang

4 Mei 2012   22:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan saat mengantar istrinya yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).

[caption id="" align="aligncenter" width="465" caption="Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan saat mengantar istrinya yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).republika"][/caption] Terbongkarnya kasus pemakaian plat mobil palsu yang digunakan mobil Anas telah membuktikan kepada kita semua siapa Anas sesungguhnya.Pada kasus seperti itu saja yang sudah ada buktinya yang nyata Anas tetap tidak mangakui dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan membebankan kesalahan kepada sopirnya.Beginikah moral dari seorang pemimpin Partai Politik yang tidak mau bertanggung jawab pada kasus kecil yang jelas-jelas dia sendiri ada dan sering menggunakan mobil tersebut. Anas menganggap tidak tahu sama sekali tentang kejadian dan itu semua murni adalah inisiatif sang sopir.Luar biasa memang apa yang sudah dilakukan oleh seorang Anas yang tidak mau bertanggung jawab atas kejadian itu apapun alasannya tetap menjadi tanggung  jawabnya.Setidak-tidaknya harus ada tanggung jawab moral dari seorang pemimpin kalau terjadi kesalahan yang dilakukan oleh anak buahnya.Tanggung jawabnya iya saya bersalah kenapa saya sampai tidak tahu kalau selama ini sopir saya telah menggunakan Plat mobil palsu pada mobil yang telah saya gunakan.Itu adalah kalau seandainya benar-benar Anas sama sekali tidak tahu sopirnya menggunakan plat palsu. Hebatnya lagi Polisi juga menganggap ini semua murni atas inisiatif sopir,dan Anas tidak perlu ditanya dan diperiksa atas kejadian ini.Padahal yang kita ketahui selama ini setiap kejadian yang melanggar aturan siapa saja yang ada disekitar kejadian selalu dimintai keterangannya,minimal sebagai saksi. Polisi sebagai aparat penegak hukum juga kehilangan nyali dan wibawanya dengan kasus seperti ini.Pernyataan Kapala Bidang Humas Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan petugas tidak bisa mempidanakan dugaan pemalsuan plat mobil,karena mobil Anas memiliki dokumen yang lengkap dan undang-undang lalu lintas tidak mengatur sangsi pidana namun teguran.Pernyataan Kombes Rikwanto ini tentu tidak akan berlaku bagi rakyat biasa.Lagi-lagi hukum hanya bisa bicara pada kasus rakyat jelata dan terkadang hukuman yang diterima juga jauh melebihi nilai barang yang dijadikan kasus itu sendiri. Kalau kita bicara tentang moral dan etika politik  kasus pemalsuan plat mobil ini telah mencoreng dan menambah buruk nama Anas sendiri dimata  masyarakat awam dan dunia politik.Secara tak langsung Anas sendiri tanpa sadar juga telah membukakan diri tentang etika dan moralnya sendiri yang makin kelihatan dengan kejadian ini.Kenapa Anas terlalu egois dan tidak mau mengalah sedikit saja dengan mengatakan secara jantan,saya juga ikut salah dengan ketidaktahuan saya tentang penggunaan plat mobil palsu itu.Seandainya saja Anas mau mengatakan seperti ini tentu moral dan etika politiknya akan naik. Sekarang dengan kejadian seperti ini tentu track dan record Anas semakin rapuh dan memperparah posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang lagi berkuasa, dimata para pesaingnya dan masyarakat luas.Apalagi dengan kasus Wisma Atlet dan Hambalang yang selalu dikaitkan dengan namanya. Selama ini Nazaruddin adalah orang yang paling getol ingin menyeret Anas yang juga adalah sahabat karibnya dulu di Partai Demokrat.Tidak henti-hentinya Nazaruddin berusaha keras menjerat Anas dengan bukti-bukti yang dimilikinya.Semakin kuat Nazaruddin berusaha menyeretnya sekuat itu pula Anas membantahnya dengan mengatakan semua adalah fiksi. Banyak juga orang selama ini mungkin meragukan dan kurang mempercayai keterangan dari Nazaruddin itu sendiri tentang keterlibatan Anas dalam Kasus Wisma Atlit dan Hambalang.Dengan adanya kasus plat mobil palsu ini tentu akan membuka  pikiran  dan memperkuat opini publik tentang perannya dalam kedua kasus diatas.Masalah sekarang adalah pada kasus kecil Plat mobil palsu yang sudah nyata saja aparat hukum tidak berani sama Anas,Jangankan menghukum Anas,memanggil Anas sebagai saksi saja Polisi tidak berani. Sekarang bagaimana dengan kasus Wisma Atlet dan Hambalang yang  sudah memvonis Nazaruddin dengan hukuman dan telah menahan Angelina Sondakh.Apakah mungkin nama Anas akan berkumandang juga dalam kasus ini,kalau seandainya nanti kesaksian Angelina Sondakh juga ikut meneriakkan nama Anas seperti Nazaruddin.Kalau hal inpun terjadi,saya yakin aparat penegak hukum,apalagi hakim tidak akan berani melakukannya terhadap Anas.Apalagi ini adalah kasus sangat besar.KPK sendiri juga kelihatan juga sudah capek dan semangatnya juga sudah mulai mengendor.Anas akan aman dalam kasus Wisma Atlet dan Hambalang.Jadi tidak ada bedanya dengan kasus plat mobil Palsu.Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun