Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Blusukan Antikorupsi Ganjar Pranowo di Jembatan Timbangan

29 April 2014   18:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah saat menangkap basah para sopir memberikan uang pungli ke petugas jembatan timbang di Batang, Minggu (27/4) malam.

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah saat menangkap basah para sopir memberikan uang pungli ke petugas jembatan timbang di Batang, Minggu (27/4) malam."][/caption] Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berhasil menangkap basah praktek pungli dijembatan timbangan Subah, Batang, Jawa Tengah, Aksi pungli ini tertangkap tangan oleh Ganjar saat melakukan sidak di jembatan timbang Subah, Kabupaten Batang, Minggu (27/4/2014) malam.Ganjar melihat langsung salah seorang kernet memberikan uang sebesar Rp 10.000 hingga Rp.20.000,Jumlah ini dibawah denda resmi Rp.60.000. "Sudah biasa ya kayak begini?" hardik Ganjar kepada seorang petugas di kantor jembatan timbang tersebut."Sudah sampean ngaku, aku seneng," tambah Ganjar. Namun, petugas tersebut tampak terus memberikan penjelasan."Uang itu tidak masuk ke kas kita, duit dilempar ke meja terus pergi, itu saya lihat berkali-kali," ujarnya geram.Aksi Ganjar ini bisa dibaca lewat Video Ganjar Marahi Petugas Jembatan Timbang Beredar. Ganjar Pranowo langsung mengadakan pertemuan dengan jajaran Dishubkominfo Jateng, Senin (28/4/2014).Dari hasil blusukan dilapangan ini Ganjar menemukan fakta para sopir dan kernet truk yang ditemuinya mengaku sudah biasa keadaan seperti ini dengan memberikan uang kepada petugas timbangan tanpa menerima bukti pembayaran.Rata-rata para petugas timbangan ini bisa mendapatkan duit per hari berkisar Rp. 100.000 hingga Rp.350.000 yang masuk kekantong pribadi petugas bersangkutan itu. Ganjar Pranowo mengeluhkan bagaimana jalan tidak cepat rusak jika aksi pungli berjalan seperti ini.Jalan menjadi cepat  rusak karena banyaknya  truk yang lewat melebihi tonase.Pemasukan dari jembatan timbangannya  Rp.40 milyar tapi biaya perbaikan melebihi ratusan milyar.Jika aksi pungli ini berhasil dihentikan,tentunya duit pemasukan buat kas daerah. Dalam pertemuan dengan jajaran Dishubkominfo Jateng itu,Ganjar minta untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap 16 jembatan timbangan yang  ada di Jawa Tengah dan minta aksi pungli ini untuk dihentikan.Ganjar memberikan waktu satu minggu untuk memperbaiki semuanya ini. Terkait aksi petugas bandel ini Ganjar akan memberikan tindakan tegas. Praktek pungli di jembatan timbangan ini sudah berjalan lama dan selama ini tidak ada mendapat perhatian serius. Selama ini para petugas lapangan timbangan sudah keenakan menerima duit pungli dari para sopir turk yang melebihi tonase.Tidak adanya pengawasan dan tindakan tegas selama ini telah membuat paktek pungli ini tumbuh subur.Pratek seperti ini harus segera dihentikan dan perlu dibuat suatu sistim pembayaran  denda resmi,bagi truk yang melebihi tonase,sehingga uang denda ini tidak masuk kekantong pribadi petugas timbangan tersebut. Ganjar Pranowo perlu juga melakukan investigasi menyeluruh terhadap semua jajaran Dishubkominfo Jateng,terkait duit pungli ini.Tentunya para petugas timbangan ini tidak mungkin melakukan aksi pungli kasat mata ini tanpa diketahui oleh para atasannya.Perlu diusut tuntas sampai keatasannya, Aksi blusukan antikorupsi Ganjar Pranowo ini perlu mendapatkan apresiasi dan diharapkan Ganjar akan lebih sering turun ke lapangan langsung memberikan semacam terapi kejutan buat petugas nakal seperti ini.Aksi seperti ini perlu dicontoh oleh kepala daerah lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun