Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tanggapan Rhenald Kasali lewat Twitter tentang Berita Masril Koto Versi Faizah Fauzan

24 September 2014   03:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masril Koto (kinciakincia.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Masril Koto (kinciakincia.com)"][/caption] Ada berita menarik dan sekaligus mengagetkan yang ditulis oleh Faizah Fauzan berjudul Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto … dan nangkring pada kolom HL pada hari ini Selasa tanggal 23 September 2014. Tulisan itu sendiri ditulis tertanggal 19 September 2014, tapi baru hari ini diganjar HL oleh Admin. Faizah Fauzan mengklaim lewat investigasi yang dilakukannya di lapangan, ternyata pendiri Bank Tani yang sangat populer itu bukan Masril Koto. Nama Masril Koto sudah menjadi buah bibir dan sempat tampil di acara Kick Andy. Lengkapnya bisa dibaca pada link di atas. Tulisan ini sudah diklik 3513. Tulisan saudari Faizah Fauzan itu berisi tentang berita negatif Masril Koto penggerak Bank Tani di Sumatera Barat  ini mendapat tanggapan serius dari Rhenald Kasali dosen UI sekaligus penggagas rumah perubahan. Melalui jejaring Twitter Rhenald Kesali memberikan tanggapannya dan bantahan terhadap tulisan saudari Faizah Fauzan. Ada 59 kicauan Rhenald Kesali terkait tulisan ini. Rhenald Kesali mengakui jika Masril Koto bukanlah sosok yang hebat, tapi sosok sederhana, lugu dan punya keterbatasan. Tapi di balik kesederhanaannya, Masril Koto telah berusaha keras mengubah hidupnya dan pikiran orang banyak dengan konsep Bank Petani. Rhenaldi mengapreasi jika ada wartawan yang kritis. Tapi hendaknya penulisan itu berimbang dan bukan menghakimi. Rhenaldi menyayangkan si penulis tidak memberikan penjelasan pada media mana dia bekerja sehingga diskusi bisa dilakukan. Rhenaldi juga amat menyayangkan Faizah Fauzan tidak mengklarifikasi dulu pada Masril Koto dan yang bersangkutan sangat mudah untuk dihubungi. Begitulah fakta dan kebenaran itu. Jika kita bertanya pada orang yang salah dan punya masalah, maka yang kita dapatkan hanya potret keburaman. Rhenald juga sangat menyayangkan kenapa penulis tidak melakukan klarifikasi dulu dengan Andy Noya, Faisal Basri, or mantan Kadis Pertanian Sumbar. Rhenald juga mengatakan Masril Koto juga bukan pemilik ratusan Bank Tani yang tersebar, tetapi dia adalah pendamping yang tangguh. Menyangkut acara Kick Andy yang mempopulerkan Masril Koto, biarlah nanti, biarlah Bung Andy yang nanti memberikan tanggapannya. Tetapi perlu diketahui tidak mudah tampil di acara Kick Andy karena mereka punya tim yang kuat dan detail. Tentang award yang diberikan oleh Bank Danamond, Rhenald juga punya catatan. Tahun lalu calon nama pemenang Danamond diinvestigasi oleh Kompas TV dan tahun ini dilakukan oleh Tempo. Investigator tidak hanya pada bersangkutan tetapi juga berbagai pihak sehingga calon bersangkutan jelas. Dewan juri juga terdiri dari orang yang kritis, punya akses dan jaringan. Pada kesimpulannya Rhenald memberikan beberapa poin yang menjadi renungan bagi kita semua untuk tidak menghakimi Masril Koto percaya begitu saja pada berita yang tersebar. Pertama, nama baik dibangun bertahun-tahun dengan kerja keras, perjuangan dan segala kepahitan. Tetapi bisa hancur dengan tulisan pendek seseorang. Kedua, semakin hebat dan semakin besar liputan media yang mengagumi seseorang, maka selalu ada bahaya mengancam... Yaitu, ada saja penolakan dan kesalahan yang terungkap. Ketiga, liputan berita tentu harus diakui tidak selalu akurat. Wartawan yang sudah senang dengan Anda, bisa jadi menulis "lebih indah" dari aslinya dan itu menyimpan potensi masalah begitu Anda melakukan kesalahan. Keempat, memberikan kebaikan itu selalu ada ujiannya. Namun itu bukan berarti kita harus berhenti. Dan terakhir, ketika kita menginginkan kebenaran, maka kumpulkanlah kebenaran yang selengkap-lengkapnya karena manusia. Karena manusia pada dasarnya mempunyai banyak sisi, sisi positif maupun negatif, plus minus. Dan ketika kita memotret sisi negatifnya, maka kita pun bisa amat mempertanyakannya... namun. Bukankah tak ada penggerak sosial yang sempurna? Sebab memperjuangkan perubahan sosial itu "banyak pahitnya" kita melakukan sesuatu bukan untuk kantong kita, tetapi selalu ada kecurigaan atau harapan yang lebih besar... dan mungkin saja dari situ. Ada hal-hal yang menyakitkan orang lain yang tak membuat kita menjadi tampak cerdas/hebat, bahkan sebaliknya dungu dan terkesan "jahat". Saya percaya kebenaran, pada waktunya akan menemukan "pintunya"... selamat malam. Untuk lengkapnya bisa dibaca pada twitter @Rhenald_Kasali. Tulisan Faizah Fauzan ini sekarang bergulir menjadi luas di jagat raya dan kita semua tentu akan senang jika memang benar berita tentang Masril Koto bukan orang yang jadi pelopor Bank Tani sesuai fakta dan kenyataan yang sesungguhnya, hasil investigasi yang dilakukan oleh penulis. Tapi jika sebaliknya hasil investigasi yang dilakukan oleh Faizah Fauzan ini tidak punya bukti yang kuat dan tentu akan menjadi bumerang yang akan berakibat fatal. Apalagi dalam tulisan ini juga menyangkut pihak lain seperti acara Kick Andy dan Bank Danamond. Pihak-pihak yang dirugikan tentu bisa menuntut balik juga jika tidak terbukti kebenarannya. Kita tentu masih ingat dengan kasus Jilbab Hitam yang juga sempat membuat heboh, November tahun 2013 lalu gara-gara tulisannya tentang “Tempo dan KataData Memeras Bank Mandiri dalam Kasus SKK Migas". Tulisan itu juga sempat diganjar HL oleh Kompasiana. Namun kemudian tulisan itu dihapus oleh Kompasiana, setelah Tempo membantah isi berita itu dan akhirnya juga kemudian terungkap siapa orang di balik Jilbab Hitam tersebut. Kita berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali dan penulis Faizah Fauzan bisa membuktikan dan mempertanggungjawabkan kebenaran tulisannya itu. Kita semua tentu akan senang jika salah satu anggota rumah Kompasiana ini bisa membuktikan dari hasil investigasinya di lapangan itu nyata kebenarannya. Pada akhirnya semua kita setuju dengan kalimat terakhir yang disampaikan oleh Rhenald Kesali. Kita semua percaya  kebenaran pada waktunya akan menemukan pintunya. Selamat malam semua Kompasiana. Mari kita tunggu kebenaran itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun