Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selamat Jalan Kompasianer Istanti Lagi Hamil, Jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan

13 Desember 2014   05:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24 4710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robin pelaku pembunuh Istanti.detik.com

[caption id="attachment_382262" align="aligncenter" width="540" caption="Alm.Kompasianer Istanti.Facebook.com"][/caption] Salah seorang kompasianer muda yang juga seorang guru SD Kraton Pekalongan bernama Istanti telah berpulang pada tanggal 6 Desember 2014 lalu.Berita ini saya dapatkan dari kompasiner Mari' fun Sudibyo yang memberitahu lewat facebook kompasiana disertai link beritanya.Istanti dengan akun  (http://www.kompasiana.com/istanti11/)  bergabung dengan kompasiana sejak 22 September tahun 2010. Tulisan terakhir beliau yang ditulis tahun 2010. Model-model Pembelajaran Terpadu mendapatkan kilk 14 ribu,sejak berita kepergiannya. Guru muda yang berusia 26 tahun ini meninggal setelah menjadi korban perampokan dan pembunuhan secara tragis ditempat kosnya Jalan Teuku Umar, Pasir Sari, Pekalongan Barat, Sabtu (6/12) malam. Istanti meninggal dalam kondisi hamil 8 bulan. Harta korban berupa motor, laptop,handphone,kalung dan cincin nikah hilang. Istanti yang tengah hamil tua itu dalam akun facebooknya menulis status terakhir kalinya pada tanggal 11 November 2014 lalu. Statusnya berbunyi : Capeeekny y Alloh. . . . Moga2 pintere, rajine, semangate, mandirine, smua yg bk2 yg q lakukan turun ke jabang bayi. Amin YRA. Sebelumnya juga menulis jiak ia bermimpi anaknya laki-laki. Bersyukur pada akhirnya tim buser Polres Pekalongan Kota berhasil meringkus pelaku pembunuh kampasianer Istanti pada tanggal 11 Desember 2014.Pembunuh Istanti bernama Zaenal Mukorobin alias Robin (21).Pelaku ditangkap di lokasi persembunyiannya daerah Ciputat Tangerang. [caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Robin pelaku pembunuh Istanti.detik.com"]

Robin pelaku pembunuh Istanti.detik.com
Robin pelaku pembunuh Istanti.detik.com
[/caption] Robin telah menjual motor,laptop dan cincin Istanti.Sedangkan handphone dijadikan jaminan di lokalisasi.Motor dijual pelaku seharga Rp1,2.laptop Rp 1,2 dan perhiasan seharga Rp 600 ribu.Hanya demi uang Rp 3 juta yang digunakan untuk berpoya-poya,Robin ini sampai tega membunuh seorang guru muda yang tengah hamil tua.Dalam pengakuannya Robin tega membunuh korban,karena korban melawan saat pelaku ingin merampas harta korban.Robin membunuh Istanti dengan mencekik lehernya dan membekapnya dengan bantal. Setelah melakukan perbuatan kejinya,Robin lewat akun facebooknya sempat melayangkan permintaan maafnya pada tanggal 1 Desember 2014.Dalam pengakuannya tersangka bernama Zaenal Muqorobin (21), warga Gang 3, Bendan, Kota Pekalongan mengatakan tidak sengaja membunuh Istanti. "Saya tidak sengaja membunuh. Kepada keluarga, saya meminta maaf, telah membunuh korban," jelas dia.Sekitar pukul pukul 15.30 korban pulang ke kosnya. Kemudian pelaku kebetulan lewat kamarnya, lalu timbul niat untuk mengambil barang -barang korban. "Saya tidak tahu hamil, begitu sudah saya cekik leher dan tutup wajahnya pakai bantal. Baru sadar, korban terlentang perutnya besar lagi hamil," kata dia.Pelaku belum lama tinggal  dirumah kos tersebut.Kemudian terbersit ingin menguasai harta korban karena terdesak tidak punya uang. Hukuman mati adalah sebuah kepantasan bagi pelaku Robin atas tindakan biadabnya,yang tega membunuh wanita muda yang tengah hamil. Hukuman ringan yang diterima pelaku kejahatan disertai pembunuhan dinegeri ini,telah membuat kejahatan disertai pembunuhan menjadi berita setiap hari dinegeri ini. Sudah saatnya  pelaku kejahatan disertai pembunuhan untuk dihukum mati.Dengan seenak udelnya  Robin ini mengatakan tidak sengaja membunuh korban.Harusnya polisi langsung saja menembak batok kepalanya saat berusaha melarikan diri saat ingin ditangkap di Lebak bulus,tidak perlu menembak kakinya. Murid-murid Kelas IVA SDN Kraton, Pekalongan, melakukan doa bersama untuk gurunya  Istanti saat sebelum memulai pelajaran, Senin (8/12/2014). Beberapa murid yang mengetahui kepergian gurunya Istanti karena dibunuh ,tidak dapat menahan tangis.Sehingga suasana doa diringi isak tangis mengiringi kepergian Istanti. Salah satu siswi bernama Tika menangis histeris,yang membuat gurunya membutuhkan waktu 30 menit lamanya untuk membuatnya tenang.Guru Kelas IVB, Sunarjito, mengaku, harus mendiamkan Tika yang menangis hingga hampir satu jam.Kepala SDN Kraton Pekalongan, Suwartaya mengatakan, banyak siswa yang sedih karena Istanti dikenal sebagai guru yang baik. Keluarga Istanti begitu histeris setelah bertemu dengan pelaku Robin.Keluarga korban yang datang dari Banyumas ke Pekalongan untuk memastikan keberadaan pelaku. "Ayo mendekat sini. Dasar bajingan, beraninya sama wanita hamil," ujar salah satu keluarga korban di Mapolres Pekalongan Kota, Jumat (12/12/2014). Keluarga korban yang datang adalah suami Istanti Robby Satria (28), dan beberapa kerabat. Ibu korban pingsan dan langsung dipapah keluar. Tak lama kemudian, seluruh anggota keluarga diajak ke ruang Kasatreskrim AKP Bambang Purnomo. "Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, karena telah membunuh dua nyawa sekaligus, istri dan calon anak saya," ujar Robby Satria sembari sesenggukan tak kuasa menahan tangis mengingat istrinya.Istanti hidup terpisah dari suamimnya karena mengajar pada sekolah yang berbeda. Selamat jalan Kompasianer Istanti,semoga diterima sisi Allah SWT.Kami semua Kompasiner turut berduka cita yang mendalam atas kepergianmu,semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tawakal.Amin. Sumber berita Sejumlah Siswi SD Menangis Histeris Saat Ujian di Pekalongan Ini Status Terakhir FB Istanti, Guru Cantik yang Tewas Diduga Dirampok Pembunuhan Guru Cantik, Keluarga Korban Histeris Temui Pelaku di Sel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun