Mohon tunggu...
Fatah A. Rumfot
Fatah A. Rumfot Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Mentari

4 Februari 2014   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepertinya dia menepati janjinya
datang dari malam
dan berkata
dengan bahasa langit yang susah di mengerti
berdengung-dengung di telinga kehidupan



Tidak perlu takut
Aku masih ada
tidak perlu khawatir
Kau masih berdiri di sampingKu
Jika saja gelap
Aku tidak tidur
Aku ada disetiap Musim-musim
Bila Angkasa Murka
Aku bersedia di bawah langit Tuhan


ini masih pagi
Apakah Kau tidak mau seperti Dia
bersibuk diri membuat Bahtera hidup
sebentar lagi akan berlayar di laut kedamaian
dengan pasti merapat di Dermaga keabadian


Apaka Kau tidak mau seperti Dia
jadikan saja Aku untuk Kau tahu


Yang jaya melukis dengan Kanvas putih sama
cuma saja dari sudut yang berbeda
Pencil itu berkelana di belantara hijau ini
sebelum menjadi lukisan yang indah


jika saja Kau mau mendagar kata-kataKu


Bukalah jendalamu
sambutlah keindahan pagi
lihat bagaimana seribu jiwa menaruh harapan
buka lagi pintu kamarMu
Bola mata itu akan kaget melihat KeindahanKu
bahasa langit penjelas awan-awan gelap
datang dari timur
dengan wajah yang khas dan indah
Aku ada disini
mereka sama di bawah aku
Apakah kau masih diam saja
di waktu yang selalu sama
Aku ada


Ambilah Pisau yang mengkilap tajam
di Lemari-mu
Putuslah benalu belenggu yang mengekang
mengurung diri-mu diam saja
Mari jejaki belantara panjang Misterius
tetaplah berjalan di setapakKu


ini masih pagi
buanglah resah semalam
biarlah terbang bersama misterius udara
bakar dan buanglah Dupa kusam gelap itu
letakan saja Anggur untuk pagi ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun