Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Solusi Cerdas Mengatasi Kecanduan Internet pada Anak

9 Agustus 2015   08:00 Diperbarui: 9 Agustus 2015   08:00 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : http://informivora.com/2015/02/10/kecanduan-internet-anak-di-tiongkok-potong-tangan-sendiri/

Anak-anak merupakan calon pemimpin bangsa dan garda depan dalam pembangunan bangsa. Sekarang anak-anak begitu dimanjakan oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Internet sudah menjadi kebutuhan pokok anak-anak saat ini khusunya sebagai pelajar. Tugas-tugas di sekolah menuntut mereka untuk mencari banyak referensi di internet. Hal itu adalah salah satu dampak positif internet. Namun, ibarat pisau bermata dua. Internet juga memberikan dampak negatif bila disalah pergunakan oleh anak. Kebebasan mengakses situs di internet bisa menjerumuskan anak itu sendiri bila tanpa pengawasan dari orang tua.           

Setiap keinginan anak selalu dituruti oleh orang tua. Anak minta handphone (HP) dan laptop terbaru pasti akan dituruti bila orang tuanya mampu. Namun tahukah orang tua, handphone dan laptopnya itu dipergunakan untuk apa? Tujuan orang tua untuk memenuhi seluruh kebutuhan anak adalah agar mereka bisa bahagia. Namun setiap keinginan anak yang selalu orang tua turuti bisa menjerumuskan anak itu sendiri bila tanpa pengawasan. Hal ini tentu bisa menjadi masalah dikemudian hari.

Fenomena Media Sosial dan Game Online

Maraknya media sosial yang bisa diakses di handphone atau laptop menimbulkan dampak anak kurang bisa berinteraksi dengan teman sebayanya diluar rumah. Selain itu anak-anak bisa berteman dengan siapapun yang memiliki akun di media sosial tersebut. Yang kita takutkan adalah apabila mereka salah dalam memilih teman. Tentu kita tidak ingin sesuatu yang berbahaya terjadi pada anak bila mereka berkenalan dengan orang yang baru dia kenal di media sosial.

Game online adalah game yang bisa dimaikan oleh dua orang atau lebih yang komputernya terhubung di jaringan internet. Mereka bisa betah duduk berjam-jam didepan layar komputer untuk bermain game. Hal ini tentu memberikan dampak negatif. Anak-anak jadi kurang berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu bila sudah kecanduan game online mereka jadi melupakan kewajibannya untuk belajar dirumah.

Solusi Cerdas untuk Orang Tua

Sumber Gambar : http://log.viva.co.id/news/read/550393-peran-orang-tua-kembangkan-kreativitas-anak

Orang tua harus bisa mengawasi dan selalu mengontrol aktivitas anaknya dalam menggunakan handphone atau laptop. Bila tidak, hal ini bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Artinya dari ketidaktahuan orang tua terhadap teknologi terbaru. Mereka jadi tidak bisa mengontrol aktivitas anak-anaknya dalam menggunakan HP dan laptop.

Jadi orang tua boleh memenuhi seluruh kebutuhan anak-anaknya. Asalkan kebutuhan itu memang diperlukan oleh anak dan sudah sesuai dengan usia anak. Pengawasan dan kontrol dari orang tua juga sangat diperlukan ketika dimasa-masa perkembangan anak. Proses mendidik anak adalah seperti bermain layang-layang. Orang tua sebagai pengendalinnya dan anak-anak sebagai layang-layangnya. Ada waktunya layan-layang itu benangnya untuk diulur dan ada waktunya juga untuk ditarik. Apabila orang tua terlalu mengawasi anak yang kita takutkan adalah mereka akan menjadi terkekang. Dan kalau terlalu dibiarkan anak bisa selalu menuruti setiap keinginannya walaupun itu berdampak negatif terhadap diri anak itu sendiri.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun