Anak-anak yang cerdas dan penurut itu mudah sekali untuk diberikan arahan dalam belajar. Mereka itu sebagai subjek pembelajaran. Subjek merupakan orang yang melakukan pekerjaan. Sedangkan objek yaitu orang yang dikenai pekerjaan. Siswa bisa menjadi subjek pembelajaran ataupun objek pembelajaran tergantung dari metode pengajaran yang digunakan oleh guru.
Metode pengajaran yang efektif adalah apabila siswa itu bisa ikut dalam proses pembelajaran didalam kelas. Dengan menjadi subjek pembelajaran berarti siswa itu turut ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Mulai dari menyiapkan materi, menyajikan materi, hingga mendiskusikan materi didalam kelas. Dengan mengalami sendiri semua proses pembelajaran didalam kelas. Maka secara otomatis penyerapan materi akan lebih banyak didapatkan oleh siswa dan akan tahan lama tersimpan di ingatan siswa.
Perbedaan Metode Konvensional dan Pembelajaran Kooperatif
Kebanyakan guru dalam mengajar adalah dengan menerapkan metode konvensional yaitu dengan metode ceramah. Metode konvensional adalah metode pembelajaran yang hanya dengan satu arah. Guru adalah satu-satunya sumber pembelajaran didalam kelas. Sehingga siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Siswa hanya menerima penjelasan materi dari guru. Dampaknya kemampuan siswa dalam berbicara didepan umum yaitu mengemukakan pendapat jadi minim. Dengan menerapkan metode ceramah ini terkadang juga membuat jenuh guru dan siswa. Karena hanya guru saja yang aktif berbicara didepan kelas.
Hal ini tentu berbeda dengan pembelajaran kooperatif. Suatu sistem pembelajaran dua arah yang melibatkan keaktifan guru dan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (berkelompok) menuntut siswa untuk berperan aktif dalam setiap pembelajaran di kelas. Karena mereka harus belajar dalam kelompok-kelompok untuk melakukan diskusi antar anggota kelompok.
Dalam pembelajaran kooperatif sebelum pembelajaran dimulai, biasanya guru memotivasi siswa terlebih dahulu mengenai pentingnya mempelajari materi ini dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga karena siswa tahu manfaatnya dikehidupan nyata. Maka mereka pasti akan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran sampai tuntas. Pada pembelajaran kooperatif guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran terlebih dahulu seperti : modul pembelajaran, lembar kerja kelompok (LKK), dan lembar tugas individu. Modul dan LKK akan dipergunakan di kelompok. Dan lembar tugas individu akan dijadikan sebagai rujukan evaluasi hasil pembelajaran pada pertemuan itu.
Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw
Metode jigsaw adalah metode pembelajaran kooperatif yang didalam pembelajarannya terdapat peran guru dan siswa. Guru sebagai fasilitator pembelajaran. Tugasnya adalah memberikan instruksi atau langkah-langkah dalam pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa. Sedangkan siswa adalah sebagai subjek pembelajarannya. Tugasnya adalah melakukan semua instruksi yang telah diberikan oleh gurunya. Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan Metode jigsaw dalam pembelajaran :
Pertama, guru biasanya membuka pembelajaran dengan berdo'a kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses belajar-mengajar kali ini. Setelah itu guru memotivasi siswa mengenai pentingnya mengikuti pembelajaran kali ini.
Kedua, guru akan membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok asal dan dilanjutkan ke kelompok ahli. Setiap anggota dari kelompok asal (jigsaw groups) akan mempelajari materi berbentuk modul dikelompok ahli (expert groups). Akan terbagi beberapa kelompok ahli sesuai dengan sub topic yang dipelajari. Setiap kelompok ahli akan mempresentasikan sub topic yang didapat ke depan kelas. Jadi dalam kelompok ahli siswa akan belajar presentasi didepan kelas. Tugas guru disini adalah membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjelaskan materi. Setelah mereka menjelaskan materi ada sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab bertujuan untuk menjelaskan kembali materi yang kurang begitu dipahami. Setelah mereka selesai presentasi guru akan memberikan lembar kerja kelompok (LKK) pada kelompok ahli yang barusan tampil didepan kelas.
Ketiga, nantinya setiap individu dari kelompok ahli akan menjelaskan kembali materinya dikelompok asal mereka. Dengan metode ini siswa belajar berkomunikasi dengan cara menjelaskan materi kepada teman pada kelompok asalnya. Selain itu mereka akan jadi berani bertanya karena yang menjelaskan materi adalah temannya sendiri. Sehingga dengan metode ini siswa jadi lebih aktif dalam pembelajaran.