Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesejahteraan Guru Honorer

23 Oktober 2015   07:06 Diperbarui: 23 Oktober 2015   07:06 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cita-cita menjadi guru adalah cita-cita yang mulia. Profesi Guru adalah bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Guru mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru mengajarkan berbagai disiplin ilmu yang bermanfaat bagi murid-muridnya. Kesejahteraan guru harus ditingkatkan dan negara perlu memperhatikannya.

Guru PNS tentu sudah sejahtera kehidupannya. Guru bantu/guru swasta/guru tidak tetap (GTT)/guru honorer yang kehidupannya masih memprihatinkan. Gaji sebulannya tak sampai satu juta. Namun dengan adanya tunjangan sertifikasi yang keluar setiap tri wulan (tiga bulan) sekali. Kesejahteraan guru bantu mulai membaik bagi yang sudah mendapat tunjangan sertifikasi.

Jasa dari guru-guru saya mulai dari tk, sd, smp, sma, dan kuliah yang bisa membuat saya berhasil dalam mengenyam pendidikan tinggi. Guru saya yang berstatus PNS adalah ketika saya sekolah smp negeri 7 Mojokerto, sma negeri 2 Mojokerto, dan kuliah di UINSA Surabaya. Karena saya sekolah di sekolah negeri. Kesejahteraan beliau sudah dijamin oleh negara. Namun guru saya ketika Sd masih berstatus guru swasta/guru honorer. Karena saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda Kedundung Mojokerto (sekolah swasta).

Tentu rasanya tidak adil ketika muridnya sukses dalam pendidikan berkat jasa seorang guru. Namun kehidupan sang guru masih pas-pasan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Meskipun profesi guru itu adalah pengabdian yang menjadi ladang amal kebaikan kelak diakhirat. Namun kesejahteraanya juga perlu ditingkatkan agar beliau bisa fokus dalam mengajar siswanya. Tidak perlu bekerja sambilan yang diluar pendidikan.

Mengajar di Sekolah SD 

Saya adalah seorang murid yang sekarang mengajar di sd ku dulu. Saya menjadi guru swasta. Ada beberapa bapak & ibu guru saya dulu yang masih mengajar sampai sekarang. Menurut saya beliau mengajar tidak begitu mementingkan materi. Beliau memang mengajar dengan tujuan beribadah.

Guru itu profesi yang mulia. Beliau mengajar ilmu dunia yang bermanfaat untuk kehidupan dunia kita. Beliau juga mengajar ilmu keagamaan yang manfaatnya nanti diakhirat kelak ketika manusia dimintai pertanggungjawabannya selama hidup didunia. 

Bagi murid harus punya sikap sopan santun kepada gurunya. Sopan adalah tingkah laku yang dilakukan dihadapan guru. Dan santun adalah wujud dari ucapan ketika berbicara kepada guru. Tentu dengan sikap sopan santun guru kita akan meridloi kita. Sehingga ilmu-ilmunya yang diamalkan kepada kita mudah untuk kita serap.

Penghasilan Tambahan bagi Guru

Bagi guru swasta bisa mencari penghasilan tambahan. Tentu bisa sesuai dengan keahliannya yakni dibidang pengajaran atau bisnis pendidikan. Guru bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara mengadakan les privat dirumah untuk murid-muridnya disekolah. Guru juga bisa menulis buku yang berisi kumpulan soal ujian nasional (UN) dan pembahasannya yang nanti bisa dijual ke penerbit buku. Atau berbisnis online dibidang pendidikan di internet. 

Berkembangnya teknologi informasi bisa kita manfaatkan untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Ilmu tidak lagi hanya diperoleh dari buku. Internet menjadi solusi bila ada permasalahan. Tinggal mengetikkan kata kunci dimesin pencari. Permasalahan kita bisa ada referensinya dalam suatu artikel di internet. Internet bisa digunakan untuk berbisnis. Bisnis yang menjadi mata pencahrian rezeki yang halal dan barokah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun