Mohon tunggu...
Benyamin Ruslan Naba
Benyamin Ruslan Naba Mohon Tunggu... -

Konsultan Manajemen, Entrepreneur, Pemerhati dan Praktisi Pendidikan dan Pengembangan SDM, Chief Entrepreneur Officer ESTUBIZI, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk Atasi Macet Jakarta ~ Just Vote: Reduce, Replace, Remove

9 Agustus 2011   17:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REDUCE, REPLACE dan REMOVE
Alternatif Solusi Kreatif Kemacetan Jakarta
~ Benyamin Ruslan Naba, Chief Entrepreneur Officer ESTUBIZI

SEMANGAT PAGI!

“We can't solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them.” ~ Albert Einstein




Sudah berapa lama Anda tinggal di Jakarta? 3 tahun? 5 tahun? lebih dari 10 tahun? Apakah Anda masih terus menggerutu atau bahkan memaki kemacetan Jakarta? Atau Anda termasuk sebagian dari pengguna jalan  yang sudah mulai menikmati macet? Mengalir sambil menikmati kemacetan yang tak kunjung surut hingga merembet ke hari Sabtu dan Minggu? Apakah macet sudah menjadi bad problem atau happy problem bagi Anda?

Menurut saya ada tiga cara mengatasi macet Jakarta: Reduce (Kurangkan), Replace (Gantikan) dan Remove (Pindahkan).

Reduce: kurangi jumlah kendaraan baik mobil mau pun motor pribadi
Replace: ganti mobil dan motor dengan kendaraan umum yang lebih nyaman
Remove: pindahkan orang/karyawan kantoran ke rumah masing-masing
Pilihan pertama, Reduce, agak sukar dilakukan karena menyangkut "hak asasi manusia". Siapa pun boleh menambah jumlah kendaraan pribadinya karena toh setiap orang punya urusan dan keperluan masing-masing.

Pilihan kedua, Replace, sudah diupayakan oleh Pemda Jakarta, meski pun laju pertumbuhan warga Jakarta dan sekitarnya yang masuk dan bekerja ke wilayah Jakarta tidak sebanding dengan sarana dan prasarana kendaraan umum yang memadai dan nyaman.

Pilihan ketiga, Remove. Agak janggal memang kedengarannya, kenapa dan bagaimana cara memindahkan orang/karyawan kantoran ke rumah masing-masing? Agaknya hal yang satu ini mesti dilihat dari perspektif yang "out-of-the box", atau menurut entrepreneur seperti saya: "out-of-the boss".

Dua hal yang pertama tidak perlu dibahas, karena di luar domain saya, lagipula kalau dipikir pun pasti cape deh.

Bagaimana dengan Remove? Ada tiga alasan saya mengapa memilih Remove.


  1. Di seluruh Jakarta, amat mudah bagi setiap orang untuk membelihandphone yang sesuai dengan kocek masing-masing. Sudah banyakhandphone yang memberi fasilitas email, chatting dan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan Google+,
  2. Infrastruktur teknologi informasi di Indonesia, khususnya di Jakarta, makin baik dan makin murah. Tengoklah iklan yang bertebaran di sejumlah koran besar, biaya akses internet sudah makin murah dan terjangkau.
  3. Google adalah sebuah perusahaan yang sangat besar dan research-oriented. Kita tidak perlu repot-repot untuk mengetahui apa yang telah dan akan mereka lakukan. Percaya saja dan gunakan Google titik (catatan: bila Anda setuju dengan saya). Sebut saja Google Apps, Anda bisa berkolaborasi dengan sesama pemilik usaha, pemimpin perusahaan maupun antarkaryawan. File yang Anda buat, tak perlu harus Anda simpan dalam laptop, PC, atau server, karena bisa Anda simpan dalam server-nya Google. Kemudian ada Google Sites, Anda bisa membuat website sendiri dengan panduan yang sangat mudah dipahami, dan seterusnya dan seterusnya seperti yang dapat Anda lihat di sini: http://www.google.com/about/corporate/company/


Melihat tiga hal tersebut di atas, saya sarankan Anda dan perusahaan Anda mulai memikirkan tentang Virtual Office, salah satu solusi kreatif untuk mengatasi "kebencian" Anda akan macet Jakarta, dan "kerinduan" Anda untuk mampu "mengendalikan waktu" yang telah diberikan oleh Sang Pencipta kepada Anda untuk bekerja, berkarir, menata rumah tangga atau menumbuhkembangkan keluarga Anda dengan nyaman. Tidak ada salahnya Anda mulai membaca banyak literatur yang menjelaskan tentang apa ituVirtual Office, seperti beberapa artikel di bawah ini:


Bila Anda masih merasa nyaman dengan kemacetan Jakarta, abaikan semua tulisan di atas. Namun bila Anda mulai merasakan gejolak di dada dan benak Anda untuk melakukan perubahan pada pola dan ritme hidup Anda di Jakarta, saya anjurkan baca kembali lima tulisan di atas, cerna dan resapi baik-baik, karena Anda akan melakukan perubahan besar dalam pekerjaan dan cara hidup Anda. Just VOTE!


Silakan jelajahi dunia maya ESTUBIZI:
Website: http://www.estubizi.com/
Website: http://www.estubizi.com/our-services/virtual-offices
Blog: http://estubizi.blogspot.com/
Facebookhttp://www.facebook.com/groups/virtual.office.estubizi/
Twitterhttp://twitter.com/#!/estubizi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun