Mohon tunggu...
Essa Rachmawati
Essa Rachmawati Mohon Tunggu... -

aku cuma manusia biasa. Dan aku dewasa sebelum waktunya. Aku terlahir dari rahim seorang wanita yang HEBAT, dia adalah IBUku:)beliau adalah alasanku untuk slalu aku tersenyum:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

doaku slalu untukmu, sayang

9 Februari 2012   14:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam ruangan yang slama ini menjadi markas besarku diamku , sendiriku ,termenung dan tak terasa hingga say 'hello' dari senja datang , dan hujan tetap membasahi kota tercintaku . Hujan mengundangmu hadir dalam pikiranku dan membuatnya semakin rumit . "Tuhan,aku merindunya . berilah aku kesempatan kembali bersamanya sebelum sakit ini semakin menggerogoti tubuhku " doa yang slalu ku panjatkan pada Sang Khalik Yang Maha Mengetahui . Tubuhku yang lemah,kurus kerontang,rambutku yang setiap harinya rontok setiap aku menyisirnya . oh tuhan,sampai kapan aku bertahan dalam dunia yang keras ini Tuhan ?

sering aku menulis sebuah surat apa yang kurasakan kepadanya .
Dear YOU,
Sayang , tak pernah kurasakan rasa yang teramat sangat dalam seperti ini . Aku mengetahui bahwa kita tak pernah bisa bersama lagi . Kamu yang telah memiliki cinta selain cintaku  . tapi,asal kamu tau yang, aku selalu mendoakanmu disetiap sembah sujudku kepadanya yang telah mempertmukan kita . sayang , rasa ini tetap untukmu . Sampai kapanpun . Sampai ajal menjemputku . Sayang, jaga dirimu baik-baik saat aku tak bisa berada disampingmu saat kamu merasakan hal yang membuatmu jengkel . sayang, mungkin saat kamu membaca surat ini aku takkan lagi ada didunia ini . Dokter memvonis aku umurku tak lama lagi .
Pesanku,jaga seseorang yang ada disampingmu , dan jangan pernah membuatnya untuk meneteskan airmata . jadikan dia orang yang terakhir dalam hidupmu . –cium dan peluk hangat dariku –

oh tuhan,air mata ini tak bisa berhenti saat aku menulis surat terakhirku untuknya .
Tuhan,bisikan padanya bahwa aku menunggunya disurga sana .
Tuhan, kuatkan hatinya saat dia mengetahui aku tak pernah ada lagi untuknya .Tuhan , aku siap kala kau mengambil nyawaku saat ini juga .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun