Mohon tunggu...
Endah Ramadhani Lestari
Endah Ramadhani Lestari Mohon Tunggu... -

Seorang pelajar yang suka menulis untuk mengembangkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta

17 Desember 2011   06:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika aku menyadari sebuah cinta yang kurasakan sepertinya semua terasa indah. Cinta yang membuatku semangat akan smuanya. Cinta pula yang membuatku tersenyum setiap aku merasakan kasih sayang dari dia yang dulu. Cinta yang membuat aku merasakan arti hidup yg sesungguhnya. Sepertinya dulu begitu indah saat cinta itu ada. Ada disampingku saat ak jenuh,saat ak mrsa kesepian,saat ak butuh ksh syg,saat ak membutuhkannya.
Ya itulah cinta yang kukenal dulu smuanya indah untukku. Saat smuanya masih seperti yang dulu saat semua keadaannya belum berubah.
tapiiii,,
Kenapa sekarang semua kebalikannya?
Cinta juga yang membuat ku sakit. Cinta yang membuatku rapuh sampai sekarang. Cinta yang membuat aku kehilangan akan smuanya. Rasa sakit teramat dalam itu membuatku jatuh.
Aku rapuh akan smuanya. Mencintai sseorg yang telah berkali2 menyakitiku.
Kenapa cinta itu masih ada? Kenapa aku masih bilang kepada sahabatku bahwa aku masih sayang dengannya? Apa itu jujur? Apa itu dari hati ku? Kenapa aku masih mencintai orang yang sampai sekarang tak peduli akan keberadaanku? Tak peduli perasaanku yang telah sakit ini. Orang yang telah mencintai orang lain. Orang yang telah anggap aku tak ada.
Kenapa cinta ini sakit pda akhirnya? Kenapa harus dia yang sangat aku cintai? Tak adakah orang lain yang benar2 aku cintai selain dia? Mengapa begitu sulit untukku melupakannya? Melupakan cinta yang pernah ada?
Aku sudah lelah akan smuanya. Berkali2 mencoba untuk menghilangkan rasa ini. Tapi masih tak bisa untukku. Kenapa rasa ini tetap bertahan lama?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun