Mohon tunggu...
Logika Eman
Logika Eman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Percaya berawal dari masuk masuk akal.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebijakan Pemerintah Aneh tapi Diterapkan

17 Juli 2021   08:33 Diperbarui: 17 Juli 2021   08:37 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Kebijakan pemerintah; aneh, tidak efektif tetapi diterapkan.
1. Lockdown, yang ditutup tempat ibadah, sedangkan sumber paling tajam penularan virus tidak ditutup. Mall, cafee, bandara, pelabuhan, pariwisata, ekspor-impor tetap terbuka. Hasilnya masyarakat kesulitan bekerja, kena PHK, tanggungan hutang atau kredit tidak dapat dibayarkan, akhirnya bukan akan mati karena virus melainkan karena kelaparan dan beban hutang.

2. Menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini sudah kita lakukan selama satu tahun lebih namun faktanya di Indonesia, menurut info statistik kesehetan Indonesia pasien covid19 semakin meningkat, hasilnya banyak daerah-daerah yang ditetapkan zona merah, Surabaya dan Jakarta misalnya.

3. Vaksinasi, pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu melakukan vaksinasi masal. Setelah adanya vaksinasi masyarakat seharusnya bisa merasa tenang, aman dan merasa bebas dalam melakukan kegiatan. Justru kebalik, masyarakat mendapat info bahwa vaksin yang diedarkan untuk masyarakat masih dalam pertimbangan, yang mana negara lain belum berani menggunakan vaksin, Indonesia malah sudah melakukan uji coba, hasilnya ada terdapat masyarakat yang tidak cocok terhadap vaksin kemudian mengalami gejala-gejala mengerikan hingga sampai kematian.

4. PPKM, sudah vaksinasi yang semestinya dapat melegakan masyarakat untuk bebas dalam berkegiatan, justru setelah vaksinasi pemerintah mengeluarkan kebijakan lagi yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Hal ini jelas mengakibatkan kerusuhan antara aparat dengan rakyat, dijalan akan menimbulkan kemacetan, perkumpulan dan jarak yang berdekatanpun tak terelakkan, pasar-pasar yang dibubarkan secara paksa, toko-toko yang ditutup secara paksa, kegiatan-kegiatan ibadah dan tradisi adat dibubarkan secara paksa, jelas ini akan menimbulkan kerusuhan antara aparat dengan rakyat.

Pertanyaanya, lockdown, jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan dan vaksinasi untuk apa, jika masih ada PPKM. Kalau semua itu tidak efektif kenapa diterapkan, "ANEH GA SIH" !! ini semua yang merasakan kesengsaraan adalah masyarakat terutama masyarakat kelas menengah dan ke bawah. Kalau Anda-anda yang diatas enak, memiliki seragam dinas yang menghasilkan rupiah tiap bulan.

Terus solusinya bagaimana.. Belajar dong sama negara Amerika, dulu Negara itu paling parah, angka statistik dunia menunjukan Amerika peringkat teratas yang terdampak oleh kasus covid19. Tapi sekarang Amerika mulai belajar berdamai dengan covid19. Tidak hanya Amerika, China, singapura, australia, singapur juga sedang belajar hidup berdampingan dengan covid19.
Artinya mereka tetap membuat protokol kesehatan namun tidak mengekang kehidupan rakyatnya.
Indonesia sendiri kapan nih, mau sampai kapan memperlakukan rakyat bagai burung dalam sangkar emas.

Ayo Bangkit !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun