Mohon tunggu...
Elly Dwi Rahayu
Elly Dwi Rahayu Mohon Tunggu... -

belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lagi-lagi Korupsi, Bagaimana Pembangunan akan Berhasil?

21 Februari 2015   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:46 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembangunan nasionanal adalah paradigma pembangunan yang terbangun atas dasar pancasila, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedomanya. Dengan begitu pembangunan bukanlah semata-mata sebagai proses ekonomi saja, tetapi sebagai penjelmaan pula dari proses perubahan politik, sosial dan budaya yang meliputi bangsa yang berdaulat. Pembangunan nasional merupakan cerminan dari sebuah keinginan dan cita-cita yang dilakukan secara terus-menerus menungkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelengara negara yang maju dan demokratis berdasaar pancasila.

Salah satu tujuan pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur berdasar Pancasila dan UUD 1945, sehingga untuk mencapai hal tersebut tidaklah semudah membalikan telapak tangan, melainkan dibutuhkan sebuah komitmen pemimpin bangsa dan para penguasa, dukungan dana atau anggaran pembangunan yang memadai, aparat penegak hukum yang handal dan berani serta dukungan dari seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Namun, tetap menjunjung nilai-nilai yang telah dijunjung tinggi dan disepakati bersama. pembangunan selalu  menjadi topik penting dalam setiap periode pemerintahan , karena pada dasarnya untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia salah satu cara dan instrumennya adalah melalui pembangunan. baik pembangunan dibidang pendidikan, ekonomi, kesehata, sarana dan prasarana, infra struktur dan lain sebagainya. Salah satu hambatan yang terjadi adalah maraknya kasus korupsi yang selalu meningkat. Seiring

Namun yang terjadi daat ini adalah bangsa Indonesia mengalami berbagai hambatan-hambatan dalam pelaksanann pembangunan-pembangunan tersebut. Dapat dilihat dilapangan banyaknya pembangunan yang kurang dalam pelaksanaanya, seperti kurangnya kinerja dan wujud nyata dari npembangunan yang direncanakan. salah satu penghambat yang terjadi adalah praktek korupsi yang semakin meningkat seiring semakin besarnya anggaran pembangunan disetiap tahunnya. Maka perlu suatu langkah baru untuk menyelesaikan masalah korupsi ini yang telah meraja lela dikalangan politisi dan para pejabat negara. Karena hal ini sangat merugikan masyarakat Indonesia. Sehingga dalam melakukan menanggulangan dan pengobatan korupsi yang terjadi haruslah dilakukan oleh pemerintah. saat ini pemerintah telah memberi wewenang penuh kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di Indonesia yang sesuai dengan UU No.30 Tahun 2002. Dengan adanya lembaga KPK tersebut masyarakat berharap agar korupsi diberantas sampai keaklar-akarnya atau paling tidak ditekan baik kualitasnnya maupun kuantitasnya. Sehingga tidak menghambat laju pembangunan di Indonesia. karena sampai sekarang ini harapan tersebut masih belum terlaksana secara optimal dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat Indonesia selama ini. Dapat dilihat bahwa angka korupsi yang cenderung meningkat yang talh banyak dipublikasikan oleh media yaang dapat langsung diakses oleh masyarakat, sehingga terbentuk opini masyarakat merasa bahwa lembaga-lembaga penegak hukum khususnya dalam penanganan perkara korupsi yang terjadi baik ditingkat pusat maupun daerah masih belim dilakukan secara maksimal.

Walaupun sudah ada lembaga KPK, dan KPK sudah menunjukan prestasinya dalam menguak kasus-kasus korupsi para pejabat negara. Namun, hal tersebut belum bisa menghilanhkan atau mencegah korupsi. Maih banyak tindakan-tindakan korup yang terjadi. Untuk itu, sesungguhnya agar korupsi tidak memporak porandakan negeri ini adalah dimulai dari karakter dan sikan dari individu itu sendiri. Sehingga sangat penting melihat karakter dalam pemilihan pejabat negara. Seperti yang dikatakan  Kolonel Chk Hidayat Manao, SH, bahwa penyebab korupsi adalah, antara lain : penghayatan pada nilai-nilai agama yang rendah apalagi pelaksanaannya, sulit memberi teladan terhadap lingkungan kerjannya, kebutuhan hidup dan pola konsumtif yang tidak tidak seimbang dengan penghasilan atau pendapatannya, budaya masyarakat timur yang selalu memberi upeti kepada pihak lain yang berkedudukan, kurang transparan dalam pengelolaan keuangan suatu lembaga atau suatu proyek, dan masih banyak lagi. Jika kita amati kembali, penyebab-penyebab tindak korup tersebut adalah kebanyakan disebabkn karena karakter seseorang yang sanagt lemah atau buruk. Untuk itu, sangat perlu penanaman karakter pada anak sejak dini agar dapat memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun