Mohon tunggu...
Elly Dwi Rahayu
Elly Dwi Rahayu Mohon Tunggu... -

belajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mari Mencintai Produk Lokal dengan Bijaksana!

23 Februari 2015   17:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Begitu banyak sumber daya yang tersebar ddiseluruh penjuru nusantara, namun kekayaan yang melimpah ini nampaknya belum dapat terkelola dengan baik. Dengan kekayaan alam yang melimpah ini, yang sebenarnya jika dikembangkan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia dan bahkan dapat ditingkatkan untuk di ekspor ke luar negeri sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang mendiri. Keadaan alam dan tanah yang subur akan menjadikan segala tanaman dapat tumbuh di Indonesia. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan bagi  negara Indonesia, namun jika kita lihat kembali kondisi yang ada dimasyarakat kebanyakan masih banyak menggunakan produk-produk luar negeri hal ini karena banyak produk luar negeri yang beredar dalam lingkungan masyarakat.

Buah, sayur, beras, kedelai bahkan garam pun Indonesia masih impor dari luar negeri belum keperluan-keperluan lainnya misalnya elektronik dan sejenisnya yang sebenarnya bangsa Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Hal ini merupakan suatu tragedi yang sangat memprihatinkan jika kita amati bersama. Lihat saja, sejak bangun sampai tertidur dan bangun kembali berapa banyak barang atau produk hasil luar negeri dan berapa banyak produk yang diproduksi oleh produsen dalam negeri. Tentu kebanyakan adalah barang dari luar negeri yang sudah menguasai pasar Indonesia. Tanpa kita sadari bahwa semakin rendahnya minta masyarakat terhadap barang-barang dalam negeri dalam tindakan kita sehari-hari lambat laun akan mematikan produsen dalam negeri. Banyak juga masyarakat yang berasumsi bahwa produk luar negeri adalah produk yang lebih berkualitas dan harga yang lebih murah. Dengan seperti itu produk luar negeri lebih dibanggakan dari pada produk dalam negeri. Namun sebenarnya belum tentu demikian. Belum tentu produk luar negeri itu jauh lebih baik dari pada produk lokal.

Misalnya saja kabar yang sedang heboh beredar dimasyarakat saat ini adalah apel impor dari luar negeri jenis Granny Smith merek Granny's Best dan Gala Merek Big Bi. Kemudian dengan nomor pengepakan CA 93312 (Bidart Bros, California). Pasalnya kedua apel ini diduga mengandung bakteri lesteria monocytogenes. Apel jenis itu sangat banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, namun setelah ditelita bahwa apel tersebut ternyata mengandung bakteri yang berbahaya. Jika dibandingkan dengan apel lokal yang jauh lebih memiliki banyak kaisat dan manfaatnya. Hal tersebut sebagai contoh dari salah satu produk lokal yang lebih unggul dari pada produk  manca.

Untuk itu produk luar negeri belum tentu baik kualitasnya dari pada produk lokal, sehingga perlu adannya penanaman kepada masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri dan membanggakan produk lokal. Karena jika masyarakat saja kurang peduli akan berakibat buruk bagi Indonesia kedepannya, misalnya saja karena sikap acuh masyarakat suatu produk asli Indonesia diakui oleh negara lain karena bangsa Indonesia kurang memperhatikan. Hal tersebut bisa saja terjadi bahkan pernah terjadi di Indonesia. Sehingga di harapkan kepada semua warga negara Indonesia untuk ikut membantu memajukan produk indonesia dengan cara mencintai produk dan menggunakannya dalam setiap kehidupan agar budaya kita tidak akan pernah luntur dan akan selalu terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun