Ini tulisan bukan ngebahas soal garuk-menggaruk, gatal-menggatal. Tapi serius ini tulisan mau mengkritik makanan yang kemarin itu saya diundang admin Kompasiana dan bosnya Urbanesia makan gratis ke Steak Hotel by Holycow di Jl. Kemang Raya No 95 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Sebetulnya saya ini bukan kritikus makanan yang handal sih, tapi bolehlah untuk sekedar cicip-mencicip makanan dari ujung Jakarta sampai ke ujung lagi Jakarta, dari keluar Jakarta sampe masuk lagi ke Jakarta. Heheheheh… Bukan sombong sumpah… Tapi sudah terbukti ama teman-teman sejagad raya yang saya kenal ini, saya bisa merekomendasikan dari segi suasana, tempat, dan cita rasa maknannya bisa teruji… Oke lanjut, sebetulnya di Holycow ini gak banyak kritikan sih dari saya. Dari segi suasana dan tempatnya saya rasa cukup nyaman dan cozy, cocok untuk berduan, ngerumpi bareng temen, sampe buat ngerayain ultah bersama keluargapun asik. Saya suka idenya yang semua lampu dan listriknya memakai tenaga matahari. Go green abis. Cita rasanya, kemarin saya memesan tenderloin wagyu steak mushroom sauce dan minumnya ice blackcurrant tea. Minumnya gak ada masalah bagi saya, yang saya permasalahkan kenapa steak saya yang dibilang well done terlihat medium rare bagi saya? Jadi saya sempat minta dimasak ulang. [caption id="attachment_216026" align="aligncenter" width="512" caption="dok. pribadi"][/caption] Ok, steak with spinach? OMG, ruar biasa! That’s the point... Ide yg bagus menampilkan yang berbeda dari pada steak umumnya. Steak yang biasa umumnya sayurannya itu memakai brokoli, wortel, jagung tapi di Holycow memakai tumisan bayam organik yang segar sangat menarik bagi saya walau agak sedikit asin sangat cocok dipadu dengan steaknya. Sekarang mashed potatoes-nya kurang butter dan susu di lidah menjadi terasa hambar. Gravynya… mushroom sauce.. hmmmm… yummy.. two thumbs up for the sauce.
