Mohon tunggu...
Ibeth Simanjuntak
Ibeth Simanjuntak Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ada tawa , air mata , tangis , bahagia , cinta , benci , jujur , dusta , amarah , kecewa , maaf , semua telah mendapat bagiannya sendiri dalam kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayahku Hebat

17 Mei 2013   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:26 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahku bukanlah ayah yang kaya, dengan pekerjaan yang mapan dan jabatan yang tinggi. Ayahku bukanlah ayah yang membahagiakan anak-anaknya dengan barang-barang mewah. Tapi ayahku adalah ayah yang sangat HEBAT. Beliau tak pernah lupa membimbing anak-anaknya mengerjakan PR, atau menemani kami belajar untuk menghadapi ulangan di sekolah. Beliau tak pernah lupa untuk mengajak kami bermain walaupun dengan permainan sederhana. Beliau selalu mengajak ibu dan anak-anaknya untuk makan di luar pada akhir pekan walaupun hanya makan mie ayam di pinggir jalan. Beliau juga tak pernah lupa mengajarkan kami berdoa.

Ayahku ayah yang super, seringkali dengan sengaja ayah memasak makanan untuk kami sekeluarga. Ayahku mungkin bukan ayah yang sempurna, dengan segala kekurangannya seringkali kami jadi sasaran emosi ayah. Tapi dibalik sakitnya pukulan ayah, cambuk sabuk ayah, dan bentakan ayah ada kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa dalam diri ayah. Ayahku ayah yang HEBAT, beliau selalu belajar dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Beliau tak pernah malu untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Ayah adalah teman diskusi terhebat, beliau tahu banyak hal yang tak kudapatkan dari sekolah seperti agama, politik, matematika, dan pengetahuan umum. Ayah juga lawan main catur yang tangguh, aku tak pernah menang melawan beliau. Selain itu ayah juga sahabat terbaikku, meski aku jarang sekali bercerita tentang kehidupanku padanya, beliau tahu semua yang aku rasakan dan melalui caranya yang unik memberikan aku solusi.

Ayah sering mengantarku ke sekolah, meski aku sudah masuk usia remaja, ayah juga sering mengantar aku kemanapun aku pergi. Saat aku harus pulang malam karena ekstrakulikuler, aku selalu melihat ayah ada di depan pagar sekolahku dengan sabar menungguku. Walaupun beliau sering memarahiku karena terlalu aktif di ekskul tapi ayah tak pernah absen menjemputku. Oh yaa ayahku juga pandai sekali mendongeng, waktuku dan adik-adikku kecil ayah seringkali mendongeng untuk kami sebelum tidur. Bukan dongen tentang cinderella atau putri salju yang kami dengar, tapi dongeng ciptaan ayah sendiri yang takkan pernah anak-anak lain dengar.

Saat aku kuliah, aku harus nge-kost ayah adalah orang yang paling takut melepasku. Beliau selalu menelponku sekedar bertanya sudah makan atau belum, atau sekedar mengingatkanku untuk kuliah. Sering juga ayah menyuruh ibu menelponku untuk menanyakan apakah aku baik-baik saja, atau apakah uang sakuku cukup? Ayah juga sering menelponku untuk mengingatkanku menjaga diri baik-baik. Dan setiap akhir pekan aku pulang ayah menyuruh ibu memasak makanan yang enak dan sehat. Pernah juga saat aku mengerjakan tugas kuliah sampai aku tidak tidur sama sekali, tengah malam ayah bangun dan membuat susu jahe untukku, oohh how sweet .. Aku harus ke kampus untuk tes tugas akhir pratikum tapi saat itu aku sedang tak enak badan, ayah mengantarkan aku ke kampus dan menungguku sampai selesai.

Meski beliau sibuk dengan segala pekerjaannya ayah tak pernah lupa memperhatikan anak-anaknya  bahkan sampai ke hal-hal yang detail. Beliau akan marah bila dalam sehari saja anak-anaknya tak memberi kabar. Beliau selalu mengajak seluruh anggota keluarga makan bersama saat kami berkumpul semua. Hmmm akan perlu banyak waktu untuk menceritakan ayah disini, ayahku adalah ayah yang HEBAT. Terima kasih Tuhan telah menganugrahkan kami ayah yang hebat. Kiranya ayah selalu sehat selalu sampai bisa melihat anak-anaknya berhasil. Amin

@ibethsmanjuntak

Visit my blog


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun