Mohon tunggu...
Eka Siswanto Pratama
Eka Siswanto Pratama Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang Fisioterapist, Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekedar Fiksi, Hanya Keluh Resah..

14 April 2010   14:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Assalamu alaikum.." ucapmu, sambil menutup telepon..

"Tuutt.. Tuuutttt.. Tuuttt.." bunyi, tanda telepon darimu telah kau tutup.

Kurebahkan badanku disebuah matras, sambil menengadahkan pandangan ku ke atas langit langit ruangan tempatku akan tertidur ini.

"Hhhhhh..."

"Hhhhhhhhhh.."

"Hhhhh..."

Hanya bisa menghela nafas panjang.. berulang.. dan berulang..

Ada rasa tidak puas, ada rasa bersalah, ada rasa gelisah, rasa yang semuanya bercampur aduk, setelah engkau menutup telepon itu.

Ku coba untuk memejamkan mata ini, sambil mencoba mengingat kembali, semua percakapan percakapan kita melalui telepon tadi.

Awalnya, perasaan ku senang bukan kepalang, ketika ponselku berdering, dan sebuah nama yg tertulis di layarnya, sebut saja namanya, Fitri (lagi). Wanita yang selalu kurindukan tiap malamnya.

Seakan engkau tahu, bahwa ku sangat merindukanmu malam ini. Dan gayung pun bersambut, seakan ada kontak batin, namamu langsung seketika itu juga muncul layar ponselku. Ajaib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun