Mohon tunggu...
Eko Sumardono
Eko Sumardono Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

laki laki

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kegagalan U-19 Tanggung Jawab Siapa?

13 Oktober 2014   05:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh sedih hati ini saat timnas U-19 harus terhenti langkahnya di AFC Cup. Ternyata keinginan bangsa ini untuk melihat lagi tim sepakbolanya berlaga di piala dunia meski cuma kelompok umur harus tertunda lagi. Setelah persiapan yang sangat matang bahkan ini mungkin persiapan timnas sepakbola terpanjang yang pernah dimiliki oleh bangsa ini.
Segala persiapan dimulai setelah kita berhasil lolos dari penyisihan grup. Dari seleksi ulang terus melakukan tour nusantara yang 2 jilid. Melakukan pertandingan di timur tengah bersamaan dengan umrohnya sebagian besar tim. Entah uang dari mana ini. Terus mengikuti turnamen di Brunei Darussalam yang berakhir dengan tragis. Dan sebelum turnamen AFC ini dimulai bahkan tim ini sempat dikirim ke Spanyol untuk berlaga melawan tim ke dua dari sejumlah klub hebat disana. Bahkan sempat melawan louis Suarez.
Terus mengapa dengan segala persiapan itu kita bisa disingkirkan, bahkan ketika kita baru bertanding 2 kali. Karena kalah terus. Menurut penilaian dan opini pribadi penulis. Ini semua salah pengurus dalam menerapkan program tim ini. Terlalu banyaknya ujicoba jelas meningkatkan kerjasama tapi juga bisa menjadi tim ini jenuh. Membuat turunnya motivasi, karena kesringan bermain. Dan yang lebih parah adalah 90% ujicoba itu ditayangkan langsung yang jelas akan memberi kemudahan tim lawan mempelajari kerja dari timnas kita.
Kalo boleh dibilang ini adalah bagian dari kegagalan PSShit dalam menerapkan program. Tim ini yang diisi oleh talenta terbaik bangsa ini dijadikan sapi perahan oleh PSShit dengan jalinan kerjasama dengan televisi. PSShit hanya memikirkan bagaimana dapat uang dari tim ini. Mereka (psshit) tidak peduli dengan tim ini karena mereka hanya peduli dengan duit.
Saya sangat berharap tim ini termasuk pelatih jangan diganti. Tetapi biarkan para pemain masuk ke klub klub dan biarkan mereka berkembang secara alami dalam klub. Tetapi tetap dalam pantauan pelatih. Dan jika ada pertandingan mereka dikumpulkan lagi, jika pertandingan resmi maka perlu waktu 3 bulan dikumpulka dengan ujicoba 4 x dan tidak disiarkan televis. Jika pertandingan persbahatan atau tidak resmi cukup kumpulkan dalam waktu 1 bulan dengan ujicoba 2x.
Itulah opini pribadi jadi jangan bubarkan tim ini kalau ada yang mau dibubarkan ya bubarkan saja pengurus psshit. Ini bentuk tanggungjawab kegagalan mereka.
Terima kasih.
Salam olahraga,
Cibinong, 12102014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun