Mohon tunggu...
Edi Keceput
Edi Keceput Mohon Tunggu... -

Rakyat jelata yang mendabakan masyarakat adil dan makmur, numpang belajar corat-coret sebisanya di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komjen Sutarman Jujur atas Kebohongannya?

18 Oktober 2013   07:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:23 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komjen Sutarman adalah calon tunggal Presiden sebagai Kapolri yang diajukan ke DPR, dan kemarin DPR-RI telah melakukan uji kelayakan yang dilakukan oleh Komisi III DPR-RI.

Dalam uji kelayakan tersebut salah satu anggota DPR mengajukan pertanyaan apakah Sutarman menginstruksikan penangkapan Kompol Novel yang akhirnya membuat heboh hubungan KPK-Polri beberapa waktu yang lalu. Atas pertanyaan tersebut Sutarman menjawab : "Saya tidak tahu soal penyerbuan itu dan kami pun baru tahu setelah ditelepon Pak Busyro (Wakil Ketua KPK) ". Namun Sutarman juga mengemukakan bahwa, penyidik memang sempat berkonsultasi dengannya untuk menangkap Novel terkait kasus yang ditangani Polda Bengkulu.

Dalam interaksi tanya-jawab antara anggota DPR dengan sutarman tersebut apa artinya sebenarnya ? Tidak tahu soal penyerbuan mungkin benar, tapi esensi konsultasi kan untuk menangkap Kompol Novel yang merupakan ketua tim penyidik kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di POLRI. Jadi dalam hal ini apakah Sutarman tidak tahu atas rencana penangkapan Kompol Novel ? Dalam hal ini mungkin yang tepat dikatakan adalah, Sutarman jujur atas kebohongannya dalam rencana Polda Bengkulu dibantu Polda Metro Jaya untuk menangkap Kompol Novel.

Yang tidak kalah menariknya adalah pengakuan Sutarman bahwa kasus tersebut ( rencana penangkapan Kompol Novel ) masih terus berjalan, dan dikatakannya : "Mungkin kami akan lakukan pengawasan ulang untuk proses selanjutnya". Bila demikian persoalannya ini akan masih berlanjut dan potensial akan terjadi lagi kasus “Cicak vs Buaya” episode berikutnya. Tentu masyarakat tidak menghendaki lagi terjadi kembali kasus “Cicak vs Buaya”, dan saya yakin yang lebih diharapkan oleh masyarakat adalah dilanjutkan pembongkaran “Rekening Gendut” para jendral Polisi yang ada namun tidak ada tindak lanjutnya sampai saat ini.

Salam Kompasiana.

Tautan berita :

http://nasional.kompas.com/read/2013/10/17/2148173/Sutarman.Klaim.Tak.Tahu.Rencana.Penangkapan.Novel.Baswedan



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun