Mohon tunggu...
Edi Keceput
Edi Keceput Mohon Tunggu... -

Rakyat jelata yang mendabakan masyarakat adil dan makmur, numpang belajar corat-coret sebisanya di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Detasemen Khusus Antikorupsi Tandingan KPK ?

18 Oktober 2013   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide Komjen Sutarma (calon tunggal Kapolri), bila dipercaya sebagai Kapolri akan membentuk Detasemen Khusus Antikorupsi menurut saya tidak perlu, dan dapat ditafsirkan ide yang berlebihan.

Menurut saya tugas Kapolri adalah melaksanakan tupoksi Polri sesuai undang-undang dan peraturan yang telah ada dengan baik, sehingga seluruh anggota Polri dapat bertugas dengan baik. Bila tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh anggota Polri, saya yakin masyarakan akan bangga kepada Polri dan minta KPK dibubarkan karena fungsi KPK telah dilaksanakan dengan baik oleh Polri (memang itulah yang benar dan seharusnya).

Ide Komjen Sutarman ingin membentuk Detasemen Khusus Antikorupsi ini, malah dapat ditafsirkan berangkat dari adanya rasa cemburu dan marah bahkan dendam Polri kepada KPK, khususnya bila mengingat kasus rencana penangkapan Kompol Novel tempo hari, yang Polri menuai kritik dan hujatan dari masyarakat luas.

Jadi tugas Kapolri itu sebetulnya sederhana dan sudah ada “job discription” nya (dalam Undang-undang dan peraturan yang telah ada), tinggal melaksanakan dengan baik dan konsekwen, namun hal ini tidak mudah dan sederhana karena penuh tantangan dan hambatannya, serta perlu pengorbanan, dedikasi dan ketulusan. Melaksanakan tugas Polri adalah tugas mulia untuk negara, bangsa dan kemanusiaan yang membanggakan.

Demikian pendapat saya menanggapi ide Komjen Sutarman untuk membentuk Detasemen Khusus Antikorupsi di Polri.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun