Mohon tunggu...
Dwi Wahyu Kurniawati
Dwi Wahyu Kurniawati Mohon Tunggu... Human Resources - Biasa saja

Tak henti berdo'a dan do the Best....Keep on Fighting...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berhentilah Mengeluh.

29 Desember 2011   08:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:37 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini sering sekali saya menjumpai orang-orang di sekitar saya mengeluh. Dikit-dikit ngeluh kalau sedang galau, seakan menjadi manusia terapes sedunia dan akherat

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan mereka mengeluh ?

Terkadang kalau mau jujur penyebabnya tidak terlalu penting-penting amat, biasanya kalau bukan karena batal jalan bareng teman, mungkin batal nonton film kesayangan....remeh temeh kan???

Yang lebih parahnya ketika kita sedang mengalami yang namanya gundah gulana terkadang atau mungkin sering kita update status di situs jejaring sosial. Padahal seharusnya situs jejaring sosial itu kita manfaatkan untuk memberi motivasi bukannya malah untuk "membuka sib" lewat aneka kalimat yang lagi-lagi bernada galau.

Memang dalam QS. Al-Ma'arij ayat 19-21 Alloh SWT, berfirman : "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan ia amat kikir.

Ketika kita hendak bergalau tengoklah kondisi saudara kita yang lebih tidak beruntung. Semua manusia di dunia ini pasti menginginkan untuk bahagia, namun ada juga yang tersesat dijalan. Banyak yang beranggapan jika bahagia itu jika kita berprestasi di kantor, punya banyak uang atau mungkin ada juga yang beranggapan jika punya mobil yang banyak lantas bisa bahagia. Tetapi bahagia itu bukan sekedar itu, ketika kita tidak lagi berprestasi, ketika kita tak lagi punya uang, ketika mobil yang kita miliki beralih kepemilikan keadaan seperti itu akan membuat kita tidak bahagia.

Lalu bahagia itu harus kita cari di mana?

Syukur adalah jalan yang bisa kita tempuh untuk menuju bahagia. Syukur adalah jalan yang diambil oleh orang-orang yang hatinya tercukupi. Sedikit atau banyak tidak lagi menjadi bilangan yang berarti. Pujian bukan hal yang melenakan, celaanpun bukan untuk menjadi hal yang mengusik hati.

Sebenarnya bahagia itu begitu dekat dengan kita jika kita tahu jalannya, namun tidak ada jalan kebaikan tanpa ilmu.

Mari mulai sekarang kita niatkan dalam hati agar "setan galau" tidak lagi bergentayangan di kehidupan kita...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun