Masa anak-anak merupakan masa yang sangat menentukan kepribadian dasar pada diri seseorang, perkembangan dari sang anak tersebut juga melibatkan lebih banyak faktorbukan hanya sekedar perkembangan fisik melainkan juga dengan perilaku, proses berfikir, emosional,, serta moral dan sikapnya. Agen utama yang yang membentuk perkembangan tersebut tentunya ialah keluarga, lingkungan sekitar serta tempat dimana ia besekolah.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus diberi modal pengetahuan, keterampilan serta karakter yang baik, dari itu semua bisa menjadi warga Negara yang cerdas serta tidak menyimpang dari ajaran moral yang telah ditanam oleh Orang Tua maupun Gurunya.
Nah, masalah yang sedang dihadapi sekarang ialah tidak sedikit orang tua lalai akan perannya dalam membimbing anak, orang tua lebih sibuk dengan kerjaan maupun hal-hal lain yang bisa membuat lupa akan pentingnya memberi penanaman karakter Sehingga anak tersebut merasa diabaikan. Tumbuh kembang anak merupakan sebuah realitas yang harus dihadapi oleh orang tua, bagaimanapun juga tanggung jawab orang tua terhadap tumbuh kembang serta penanaman moral dan karakter harus ditanam sejak usia dini.
Resiko besar mungkin akan dihadapi karena lebih memikirkan tugas-tugas lain. Dari salah pergaulan, mungkin saja penggunaan obat-obat terlarang, sulit dalam memahami pelajaran di sekolah, malah perasaan tidak di anggap oleh orang tua pun sering juga terjadi.
Karakter yang baik dan berkualitas perlu di bangun sejak usia dini, karena usia tersebut merupakan masa-masa kritis dimana karakter seseorang mudah terbentuk. Karena perlu di ingat bahwa kegagalan dalam penanaman karakter akan membuat serta membentuk pribadi yang bermasalah di masa yang akan datang.
Di Indonesia sendiri jumlah anak-anak sangatlah banyak, dan mereka semua ini jelas akan menentukan masa depan bangsa. Dan menjadi hal yang lumrah apabila penanaman karakter bangsa menjadi kunci utama sebagai usaha pembangunan sumber daya yang berkualitas terutama pada perilakunya.
Kata karakter berasal dari Yunani, charassein yang berarti mengukir sehingga membentuk sebuah pola. Dengan pengertian lain, karakter yang baik adalah tidak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu dia dilahirkan, tetapi memerlukan proses yang panjang melalui pengasuhan dan pendidikan (proses “pengukiran”).
Era globalisasi kini telah mengubah segalanya, seperti yang dikatakan sebelumnya beratnya persaingan hidup membuat orang tua lupa untuk memperhatikan kebutuhan anak karena sibuk mencari nafkah. Mencari nafkah memang penting bahkan sangat penting tapi bagaimanapun juga anak merupakan asset keluarga juga asset bangsa.
Melihat dari segala perkembangan disetiap bidang seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun juga telah mennyebabkan budaya luar masuk dengan bebas dengan begitu derasnya. Dampak apabila tidak diberi pengawasan maka akan buruk diluar. Disitulah peran orang tua, lingkungan serta tempat ia bersekolah sangat dibutuhkan.
Membangun karakter anak dengan demikian dibutuhkan upaya yang serius dari berbagai pihak terurtama orang tua. Penanaman serta pendidikan karakter pada anak harus disiarahkan agar anak memiliki jiwa mandiri, bertanggung jawab, serta mengenal sejak kecil untuk membedakan mana yang baik dan mana itu yang buruk.
Bangsa yang baik dan berkarakter ditentukan oleh kepribadian generasi penerus. Bangun sejak dini, ukir prestasi, dan harumkan nama baik Bangsa .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H