Ieu..
Keur budakna, keur budakna
(keur kuring, keur anjeun)
Mun teu salah mah judulna teh omat
Aing teu bisa mere huntu
Aing teu bisa mere timel
Aing teu bisa mere ucing
Aing teu bisa mere bu'uk, mere inten
Aing teu bisa bedog, mere iteuk
Aing teu bisa mere simut, mere kasur
Aing ngan ukur bisa mere omat...OMAT SOLAT
Sajak sunda yang saya tulis di atas adalah sajak yang saya salin dari pintu kamar di salah satu pesantren di Cinunuk, Kabupaten Bandung, beberapa bulan lalu. Nama pesantrenya, Nailul Qiram. Selain menyimpan pesan yang dalam, sajak itu- setelah saya baca, ternyata mengandung humor. Saya saja, benar-benar terpingkal-pingkal sehabis menziarahinya. Makanya, meski iseng- sajak itu saya salin di buku catatan harian saya.
Tentunya, sebelum saya mencatat ke dalam buku harian saya, saya terlebih dahulu meminta izin pada teman saya yang menghuni kamar di pesantren itu. Setelah mempersilakan, saya langsung mencatatnya di buku harian saya, yang setiap hari- buku itu saya bawa ke mana-mana. Kata teman saya, yang menulis sajak sunda di pintu kamarnya itu temannya yang dulu sempat satu kamar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H