Kain Besurek. Yang saya tahu- ia adalah kain asli produk Bengkulu. Bertahun-tahun, saya baru memakai kain Besurek hari ini (27/12)- ketika menghadiri pesta pernikahan saudara di Cianjur. Kain itu pun saya jahit tiga hari sebelum acara pesta. Dan- satu tahun lalu, kain itu saya peroleh dari kakak tertua. Awalnya, ketika saya dapat kiriman kain itu- entah kenapa saya kurang suka. Mungkin- karena saya tak terbiasa mengkonsumsi kain batik.
Kain pemberian kakak saya itu berwarna merah hati bermotifbunga Rafflesia Arnoldi. Berbahan katun. Halus. Enak dipandang, apalagi diraba. Yang memubat saya bangga, pada saat kain batik besurek itu saya pakai di undangan pernikahan saudara saya- saya menjadi perhatian sebagian orang yang hadir di tengah-tengah pesta. Saya amat yakin, bahwa yang membuat mereka memerhatikan ke arah saya- karena saya memakai baju batik besurek, yang asli buatan tangan kreatif orang Bengkulu. Jujur- saat itu, saya sedikit kikuk.
Kain Besurek. Ya, karena saya memakainya, maka beberapa orang yang saya kenal ikut berkomentar.”Wah, batikmu aneh, bagus lagi! Dimana kamu beli? Mau, dong!” begitu yang saya dengar ketika itu. Saya hanya menjual senyum, sambil menunggu kata-kata yang tepat buat menanggapi pertanyaan teman saya mengenai batik yang sedang saya kenakan. “Ha..ini batik Besurek. Kain asli dari Bengkulu. Insyaallah, kalau nanti saya ada rezeki lebih, nanti saya kirim…” kata saya kemudian. Yang bertanya itu adalah salah satu saudara teman saya yang asli Cianjur.
Sebetulnya, bukan satu orang saja yang bertanya mengenai batik yang saya pakai saat itu. Ada beberapa. Intinya- mereka memuji kain itu, terkadang pula- mungkin ini serius atau bercanda- mereka ingin memesan kain batik yang mirip dengan yang saya pakai- yang warna merah hati bergambar bunga Rafflesia Arnoldi itu. Mereka tergoda dengan keindahan motif kain besurek. Sekali lagi- dengan antusias keingintahuannya- saya benar-benar bangga sebagai orang yang lahir di bumi Rafflesia.
Dulu kurang suka, sekarang lebih bangga. Itu saya sematkan pada kain batik besurek saya. Kebanggaan saya bertambah setelah saya mengenakan kain besurek, dan setelah sebagin orang rela memujinya, bahkan ingin memesannya. Semoga saja- itu pujian tulus dan suatu saat- orang-orang ituakan memilih kain besurek sebagai koleksi di rumah masing-masing. Juga sebagai kain khusus mereka saat menghadiri acara-acara resmi. Jaya kain Besurek!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H