Mohon tunggu...
Teguh Sunaryo
Teguh Sunaryo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemerhati Pendidikan Berbasis Bakat (Tinggal di Yogyakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bimbel yang Profesional

4 Maret 2014   21:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mendekati UNAS (Ujian Nasional) SMA dan pendaftaran masuk PT (Perguruan Tinggi) banyak sekali bimbel menawarkan jasanya kepada para siswa di lingkungan kelas tiga SMA (kelas 12). Hati-hati dalam memilih bimbel yang berkualitas. Ada beberapa pertanyaan sekaligus indicator yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi para orangtua siswa dan guru dalam mensupport putra-putrinya dan atau para siswanya guna mendapatkan tambahan jam belajarnya.

Mengedepankan Diskon Harga :

Banyak strategi niaga yang dilakukan para pengusaha dalam memikat pelanggannya, salah satu diantaranya adalah diskon harga. Dalam dunia bisnis, berlaku prinsip bahwa usaha apapun haruslah untung, karena jika rugi maka ia tidak akan bisa membiayai operasionalnya. Dalam konteks dunia pendidikan maka yang akan terjadi adalah kemerosotan prestasi akademik daripara peserta didiknya. Maka berhati-hatilah memilih lembaga pendidikan yang senantiasa memainkan kebijakan diskon harga jual, terlebih jika diskonnya teramat besar, maka bisa dipastikan aspek bisnisnya lebih mendominasi dari pada fokus pada aspek prestasi akademiknya. Berbeda dengan lembaga pendidikan yang jauh sebelumnya memang dirancang special untuk harga tinggi saja atau malah special untuk harga rendah, maka keduanya secara sengaja terencana mengambil segmen yang memang jelas-jelas berbeda yakni sengaja membidik kelas atas atau kelas bawah, bukan sekedar pelarian banting harga setelah produknya tidak laku di pasaran.

Mengedepankan Hadiah :

Dalam konteks berniaga, apa pun yang diberikan kepada pelanggan, sesungguhnya pembiayaannya sudah inklud (termasuk) di dalam kebijakan harga jual sebagai ongkos produksi atau sudah di-inklud-kan di dalam biaya marketing. Itu artinya bahwa hadiah apa pun yang bernilai ekonomis, sesungguhnya pembiayaannya sudah ditanggung oleh para konsumen. Sehingga jika anda telah menerima hadiah, jangan merasa senang terlebih dahulu, namun berpikirlah bahwa ada banyak orang lain yang tidak menerima hadiah seperti anda. Untuk itu dalam memilih suatu produk bukan hanya karena mahalnya sehingga bergengsi belaka, atau karena murahnya saja, melainkan karena kualitas terbaik yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan, terlebih bagi mereka yang dananya pas-pasan. Dalam dunia pendidikan jika ada bimbel yang menawarkan hadiah maka berhati-hatilah, selain karena konsekuensinya ditanggung konsumen, maka harus dipikirkan apakah hal tersebut masuk dalam kategori gratifikasi yang dilarang oleh KPK (terutama bagi sekolah yang berstatus negeri).

Mengedepankan Fasilitas :

Ada tiga macam fasilitas yang ditawarkan oleh jasa lembaga kursus (lembaga pendidikan) yang bernama bimbel antara lain : (1) fasilitas citra, (2) fasilitas belajar dan (3) fasilitas karir. Hati-hatilah dengan fasilitas citra, karena biayanya anda yang menanggung namun image-nya justru lembaganya yang menikmatinya, misalnya anda diberi Jaket dengan merek tertentu, Kaos atau T-Shirt dengan merek tertentu, Tas dengan merek tertentu. Fasilitas type ini (fasilitas citra) sangat jauh hubungannya dengan prestasi akademik yang bakal kita raih. Maka jauhilah bimbel yang hanya mengedepankan fasilitas citra semata. Sedangkan fasilitas belajar adalah fasilitas yang dibutuhkan oleh para siswa dalam mewujudkan prestasi akademiknya misalkan : Modul belajar (Buku Pegangan siswa), Buku Latihan soal (Buku Bank Soal) dan suasana yang tidak gaduh. Fasilitas ini (fasilitas belajar) adalah fasilitas standar yang setiap bimbel memang harus menyediakannya. Sudah lazim bahwa setiap bimbel harus punya kelas, punya kursi, papan tulis, punya tenaga pengajar, punya sarana ibadah, punya buku panduan belajar. Bimbel yang baik adalah bimbel yang tidak hanya menyediakan fasilitas standar saja, namun harus menyediakan pula fasilitas terbaik yang tidak dimiliki oleh kompetitornya dan masih ada kaitannya langsung dengan dunia pendidikan yang tidak hanya sekedar peduli pada prestasi akademik semata melainkan juga peduli lebih jauh tentang masa depannya yaitu karir. Karir akan di dapatkan jika jauh-jauh hari sebelumnya sudah direncanakan (dikenali) apa bakat dan minatnya serta seberapa tinggi prestasi kademiknya. Pilihlah bimbel yang peduli terhadap keduanya yaitu peduli prestasi akademik dan peduli karir pasca sekolah atau pasca kuliah.

Mengedepankan Prestasi Akademik sebagai suatu output PBM:

Pilihlah bimbel dengan mengedepankan aspek prestasi, bukan mengedepankan aspek gengsi. Bertanyalah mengenai berapa jumlah anak juara kelas (siswa pintar/ cerdas) yang ada di dalam bimbel tersebut. Berapa orang siswa yang bisa lolos seleksi masuk ke sekolah yang berkualitas atau kampus yang ternama? Berapa rata-rata nilai NEM-nya? Bagaimana tentang kebersihannya, ketertibannya dalam KBM, Kualitas tenaga pengajarnya dan Kecepatan pelayanannya. Apakah ada evaluasi tentang kenaikan rangking kelas bagi anak-anak kita, yang semula rangking “10 besar bawah” naik menjadi rangking “10 besar tengah”, yang semula dari rangking “10 besar tengah” bisa naik menjadi rangking “10 besar papan atas”. Apakah anak kita nilai reratanya menjadi naik secara akumulatif? Jika data tersebut tidak dimiliki, maka anda layak untuk meragukannya dan segera membandingkannya dengan bimbel yang lainnya. Dan pilihlah bimbel yang terbaik bagi masa depan siswa atau putra-putri anda.

Mengedepankan Karir sebagai suatu program unggulan:

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa bimbel yang baik adalah bimbel yang peduli prestasi akademik dan peduli pada karir. Setelah ikut bimbel nilai reratanya menjadi naik (meningkat) dan menyediakan jasa layanan konsultasi psikologi yang berkonsentrasi (fokus) tentang bakat dan minat siswa, bukan berkonsentrasi pada bakat dan minat para tenaga pendidiknya saja. Apa artinya nilai akademiknya tinggi jika pada akhirnya gagal meraih karir yang cemerlang, jadilah bintang kelas sekaligus bintang kehidupan.

Yogyakarta, Selasa, 4 Maret 2014

Teguh Sunaryo

085 643 383838

Artikel saya lainnya ada di : www.dmiprimagama.com dan di : www.dmiprimagamapusat.wordpress.com , semoga bermanfaat, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun