Mungkin pembaca akan menganggap aneh saran saya ini, tetapi tidak apa-apa, aku ra popo kata Jokowi. Saran ini menggunakan semangat Islam sebagaimana agama yang dianut oleh bapak Jokowi dan sebagaimana sumpah ketika dilantik menjadi presiden di bawah kitab suci Al-Qur'an. Tentu jika Jokowi beragama lain maka sarannya akan menjadi lain :
- Mohon lebih ditingkatkan shalat khusyuknya dan shalat malamnya. Rajinlah shalat di awal waktu, jangan meremehkan shalat, karena jika meremehkan shalat berarti telah meremehkan Allah swt. Sebagai presiden tentu sangat sibuk, namun perlu diingat jangan sampai kesibukannya menjadi menomor duakan Allah swt. Jika Allah murka maka pasti berbahaya.
- Sebagai suami dari seorang istri dan sebagai pemimpin bagi keluarga, maka perintahkanlah istri untuk menutup aurat (berjilbab). Perlu dicatat, jangan hanya berjilbab saat akan mencalonkan diri sebagai capres saja, begitu sudah jadi capres jilbabnya dilepas kembali, ini sangat mempermainkan dan melecehkan agama Islam milik Allah swt.
- Jangan sakiti hati bapak jendaral Sutarman sebagai Kapolri, tunggulah masa pensiun beliau tidak lama lagi dan akan berakhir dibulan oktober 2015. Bersabarlah jangan tergesa-gesa. Orang sabar akan disayang Allah swt. Jangan menambah jumlah orang yang sakit hati karena suatu kecorobohan dan ketidak sabaran kita.
- Bangunlah tali silaturahmi kepada semua elit politik termasuk kepada KMP. Jangan sekali-kali memutus tali silaturahmi, karena menurut Islam ini berarti memutus rezki kita sendiri.
- Bergaullah lebih luas dengan orang-orang shaleh (sederhana, jujur, alim, dan kuat).
- Bekerjalah dengan jujur, adil tanpa korupsi sebagaimana ketika menjabat walikota Surakarta dan gubernur DKI Jaya.
- Yakinilah bahwa diangkatnya anda sebagai presiden adalah takdir, maka kalaupun terjatuh dari kursi presiden itu pun takdir Allah swt. Tetapi imanilah bahwa Allah akan senantiasa bersama-sama orang yang menegakkan ajaran agama-Nya. Allah berfirman : "Dan sesungguhnya tentara Kami (tentara yang taat kepada Allah, Malaikat-Nya, dan Rasul-Nya) itulah yang pasti menang" (QS.[37]. Ash-Shaaffaat : 173).
- Demi menegakkan kebenaran Islam dan kejujuran kerja maka lawanlah segala bentuk kezaliman dan kebathilan meskipun itu datang dari orang-orang terdekat anda, terlebih jika datang dari musuh-musuh anda, Allah swt adalah segala-galanya bagi kita.
- Jadikan backing kita Allah swt bukan hanya Militer semata. Militer itu penting dalam mempertahankan kekuasaan, tetapi Allah jauh lebih penting, maka jangan diabaikan.
- Berpikirlah positif bahwa orang muslim yang alim itu masih ada di Polri, TNI, dan DPR-RI, walau jumlahnya sangat sedikit. Bukankah orang terbaik memang jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan orang biasa saja? Jadikan orang alim tersebut sebagai mitra kerja anda. Orang cerdas banyak jumlahnya tetapi orang alim sangat terbatas. Orang alim adalah orang istimewa ditengah kertepurukan moral bangsa, maka pilih lah ia.
Mohon maaf jika tidak berkenan, selamat berkarya demi negeri tercinta Indonesia.
Yogyakarta, Rabu, 14 Januari 2015.
Teguh Sunaryo
HP : 085 643 383838
....................................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H