Mohon tunggu...
Dicky Yusmandari Putera
Dicky Yusmandari Putera Mohon Tunggu... -

Mahasiswa IT Telkom, Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Something Words

15 Januari 2014   08:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hei..
iya, kamu..
kenapa ? udah lupa ?
masih ingat kan ?
Baiklah, abaikan

Sudah berapa lama begini?
Tidak pernah ada nyanyian
Tidak pernah ada kehadiran

Seharusnya masih ingat sama perkataan waktu itu
jangan tanya padaku, semua itu masih tersimpan rapih dalam ingatanku
kamu gimana ?
Aku masih ragu
Maaf bukan bermaksud mengusikmu
tapi, yaa.. hmm
hanya aja aku masih belum bisa lupa dengan ingatan waktu itu
benar, saat kita pernah sesaat seperti menghentikan waktu
dan mengucapkan kalimat itu
Saat ku menuliskan bait ini, angin menghembuskan auranya
semilir ringan dan membawaku pada ingatan itu
Mungkin aku masih cukup penakut untuk menyampaikannya
sama seperti waktu dulu, waktu aku dan kamu pernah menjadi kita
Sembari meneguk secangkir kopi ini, cukup deras aliran darah menerbangkan jauh memoriku

Ga tau kenapa serasa ingin menanyakan lagi tentang perkataan itu padamu
Setujukan bila ku sebut janji ?
Ah mungkin terlalu berat untukmu
Lalu harus disebut apa ?

Sebelum terlalu jauh ku bawa, akan kah ini adil untuk kita?
Mungkin iya bagimu, tapi tidak untukku
Atau mungkin kau sudah jauh melupakannya
jauh sebelum aku mengusik ini kembali
Atau masih kah kau seperti saat itu?
Ah maaf aku terlalu banyak bertanya..
Yah setidaknya aku masih bisa mengenangnya
mengenang perkataan kita saat itu
walaupun kamu tidak
mungkin juga mengenangmu

Kembali angin berhembus, mendesir pelan
mungkin ia tau harus berbuat apa
ya, seperti menyampaikan ceritaku ini
tapi tenang, dia tidak bermaksud mengganggumu
dia hanya menerbangkannya saja
membawa pergi cerita ini, jauh, tanpa arah

Ada rasa ingin untuk sesaat bertemu denganmu lagi
ingin mencarimu
Banyak yang ingin ku ceritakan
juga banyak yang ingin ku dengar darimu
Tapi itu membuatku terlalu egois
Jadi mungkin cukup lewat layar ini aja aku bercerita
Jangan khawatir, aku hanya ingin bercerita
Tenang, bukan tentang keburukanmu

Hampir memasuki waktu subuh
Namun aku masih melihat taburan bintang di langit
indah sekali kulihat
Tampaknya langit tidak mendung
Di kejauhan sana, mereka berkumpul, memancarkan cahayanya
Seperti menerangi satu sama lain
menjadikan titik titik cahaya itu seperti ada pesan yang ingin disampaikannya
Sejenak aku berpikir, tidak jauh beda dengan tulisan yang buat saat ini
hanya saja tidak tau bagaimana menyampaikannya
tidak seperti mereka yang menyampaikannya dengan cahaya mereka
Tidakkah kau berpikir begitu ?

Beberapa waktu lalu saat ku dengar kabar baikmu itu
Sontak saja aku cukup senang
Memang kau pantas menerimanya
Namun kau perlu tau
Aku cukup lama mengumpulkan keberanian untuk menghubungimu
sampai akhirnya kau memulai percakapan singkat itu
Walau hanya berdurasi beberapa detik
aku sudah sangat senang
dan kukira kau juga senang saat itu
ya tentunya dengan kondisimu saat itu
mungkinkah karena ku coba untuk menghubungimu?
Ah sudah, abaikan
Mungkin kau hanya sekedar berbagi kebahagiaanmu pada orang lain
ya, orang lain

Kini hanya bisa melihatmu secara diam-diam
Aku masih terlalu takut membuatmu terganggu
Aku hanya berharap, jika ada kabar baik lagi, segera beritahu aku
Aku akan menjadi bagian dari kebahagiaan itu
Walaupun sampai di-saat-itu
yang membuat kalimat itu sudah bukan menjadi apa apa lagi
Kau tidak perlu menghawatirkannya
Semua baik-baik saja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun