Mohon tunggu...
Didik Prasetyo
Didik Prasetyo Mohon Tunggu... Live - Love - Life

Menulis adalah cara untuk menyulam hidup dan mengabadikan kasih yang tak lekang oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Retak di Dalam Senyap

14 April 2025   10:53 Diperbarui: 14 April 2025   18:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Retak di Dalam Senyap | pixabay

LAGU YANG TAK SELESAI

Bab 6 Retak di Dalam Senyap

Pagi itu, barak demi barak terdengar lebih sunyi dari biasanya. Tak terdengar suara logam diketuk atau obrolan lirih sambil mengikat tali sepatu. Beberapa interniran hanya duduk diam, menatap lantai atau langit yang mendung. Ada semacam kabut tak kasat mata menyelimuti tempat itu. Bukan dari udara, tapi dari perasaan bahwa sesuatu telah terjadi.

Di barak Nora, ia tahu ada yang salah sejak sebelum lonceng pagi dibunyikan.

"Pambudi tidak kelihatan," gumam salah satu perempuan dari barak tetangga. "Katanya, dia dipindah."

Nora menahan nafas saat mendengarnya. Ia menyibukkan diri mencuci pakaian, menjemur, membersihkan kamar kecil, apa pun untuk menutupi gelisah yang menggigitnya dari dalam.

Sore itu, saat membilas kain di sudut halaman, suara lembut Suster Theresia datang dari belakang.

"Mereka memindahkannya ke Pos Gudang 3," katanya perlahan. "Tempat logistik berat. Jauh dari sini."

Nora menatap wajah suster itu, mencoba membaca lebih dari yang diucapkan.

"Mereka tak suka kedekatan yang mencolok," lanjutnya. "Tapi lebih dari itu, mereka tak suka harapan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun