Membaca tulisan Budi-van-Boil berjudul "Tabung 3 kg Itu Renggut Ceria Kami" saya ingin sampaikan beberapa tips agar lebih aman menggunakan tabung gas LPG dan tidak bocor, apa lagi disaat ini banyak keluarga sedang meninggalkan rumah untuk niat baik lebaran 1 Syawal nan Fitri yaitu bersilaturrahim kepada orang tua atau yang dituakan ke luar kota dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Agar rumah yang sedang ditinggalkan aman dari kemungkinan kebakaran akibat hubungan pendek listrik dan kebocoran gas, maka perlu anda perhatikan untuk pengamanannya adalah :
- Matikan segala alat electronika yang berkaitan dengan listrik dan lepaskan semua stop-kontaknya,
- Matikan segala lampu didalam rumah apabila ditinggalkan lama jangan ada satupun lampu yang menyala didalam rumah,
- Matikan segala lampu didalam rumah apabila ditinggalkan lama jangan ada satupun lampu yang menyala didalam rumah,
- Lampu yang dinyalakan, hanya lampu yang ada diluar rumah dan itupun apabila ada penjaga rumah atau tetangga yang baik hati mematikan dan menghidupkan lampunya hanya melalui sakelar dekat meteran listrik,
- Lepaskan LPG regulator gas dari mulut tabung, setelah lepas,
- Maka tabung ditutup dengan lembar plastik dan diikat dengan dua karet gelang secara kuat agar apapun yang mempengaruhinya tidak akan bisa bocor gasnya. Gas yang lupa dilepas dari tabung gas, bisa kemungkinan digigit tikus selangnya sehingga gas membocor memenuhi ruangan (inilah yang sangat berbahaya).
- Baca Do'a, lalu Bismillah ........ anda bisa meninggalkan rumah dan dikunci semua pintu rumah dengan aman.
Memasang LPG Regulator Gas Kembali ke Mulut Tabung.
- Perhatikan karet yang ada pada mulut tabung, kalau dahulu berwarna hitam dan sekarang berwarna merah. Karet ini sangat penting agar gas tidak bisa bocor,
-
13452945851777955157
- Keluarkan karet dari mulut tabung,
-
1345294630520362288
- Lalu masukkan-keluarkan kedalam batang picu tuas gas seperti di gambar, karet yang berwarna merah harus kesat dan menjepit erat batang picu tuas gas. Apabila karet ini longgar, maka peluang besar gas akan bocor melalui celah longgarnya. Carilah karet yang masih sempit agar bisa menjepit batang picu tuas gas. Apabila telah ditemukan karet yang kuat menjepit, maka masukkan karet merah tersebut kedalam mulut tabung kembali dan masuk kokoh kedalam posisinya (gunakan jari telunjuk untuk memasukkannya kedalam mulut tabung),
-
13452946721853885261
- Periksa knob kompor dalam posisi menutup gas,
- Pasang LPG regulator secara vertikal dan tekan kuat dari atas, lalu putar tuas pembuka pentil gas hingga pada posisi maksimal. Maka gas akan mengalir ke kompor,
-
1345294753847991337
- Apabila kompor belum menyala setelah peletikan api, pukul-pukul-lah atas regulator dengan tangan secara vertikal sehingga terdengar ada gas yang mulai mengalir ke kompor,
- Nyalakan kembali kompor dan kompor akan menyala seperti biasa dengan terdengarnya desisan keluarnya gas,
- Kompor sudah bisa distel kecil dan besar serta aman untuk dipakai memasak.
- Dengarkanlah dengan mendekatkan telinga menempel diatas regulator untuk mendeteksi dari kemungkinan adanya gas yang bocor setelah knob nyala kompor dimatikan terlebih dahulu. Biasanya apabila ada bocor kecil akan terdengar suara desisan pessssst...., dan gas LPG yang bocor akan berbau gas yang menyengat, jika ini terjadi cepat buka LPG Regulator, maka kembali lakukan mulai dari butir 3 diatas berturut-turut.
- Begitulah seterusnya jika anda memasang regulator gas dengan tabung gas.
- Selang yang menghubungkan antara tabung gas dengan kompor gas harus selang yang berkualitas yang tidak mudah bocor apabila terkena minyak goreng, mudah mengering dan retak terkena panas, atau digigit tikus rumah.
Semoga ada manfaatnya, sehingga kita semua terhindar dari kemungkinan besar adanya musibah kebakaran. Kehati-hatian dan ketelitian adalah sikap utama untuk menghindari musibah kebakaran rumah. Perlakuan yang sama bisa juga untuk tabung 12 kg. (Ashwin Pulungan) Semua photo adalah koleksi pribadi.
Salam-salaman, Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H