Marah, gemas dan sedih menyaksikan situasi Indonesia saat ini, berbagai permasalahan dan problematika selalu dihidangkan di berbagai media, terlihat dan dirasakan selalu didalam solusi yang sangat lamban dan bahkan tidak ada solusi sama sekali. Beginikah cara kita memimpin bangsa, beginikah gaya kita membawa semua anak bangsa ? Kita selama ini selalu didalam permainan sebuah konspirasi dari bangsa lain yang cenderung memakai berbagai jenis kesepakatan Internasional yang sesungguhnya tujuan mereka para asing adalah kembali untuk MENJAJAH INDONESIA yang kaya raya “Sumber Daya Alam”. Kapankah kita anak bangsa Indonesia bisa memanfaatkan semaksimal mungkin SDA ini dengan IPTEK yang telah kita miliki sehingga menjadi beraneka desain produk teknologi tinggi yang sangat bernilai tambah dan berdaya saing tinggi didunia ?
Bagaimana suatu saat Bangsa Indonesia bisa menjadi Tuan Besar yang ber-Iman dan Nasionalis di NKRI dalam seluruh bidang, terutama EKONOMI. Lalu kita memanfaatkan SDA dengan arif bijaksana tentu dengan IPTEK yang kita kuasai tanpa ada satupun pihak Asing didalamnya. Istilah Aseng dan Asing akan bisa segera hilang diganti segera dengan UCOK, BUYUNG, ASEP, AGAM,MAS, ANDI dan lain lain. Jadi ada Saudagar-Pengusaha Besar Ucok, Buyung, Asep, Agam, Mas, Andi. Orang ASING kita jadikan KACUNG atau pembantu peningkatan nilai tambah produktif export di NKRI.
Mampukah kita Hai anak Bangsa Indonesia ? Untuk mewujudkan itu semua dalam tempo yang sesingkat singkatnya (Proklamasi Indonesia) diselenggarakan dengan cara seksama memindahkan Penguasaan Ekonomi oleh ASING-ASENG kepada sepenuhnya 100% Penguasaan Ekonomi oleh UCOK, BUYUNG, ASEP, AGAM, MAS, ANDI, dll. Kita yang masih hidup mari berbuat segera hari ini juga kerahkan seluruh kekuatan Bangsa Indonesia untuk selamatkan segera NKRI ! (Sebagian Pikiran Out of The Box dari : Ashwin Pulungan)
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 – (17 Agustus 1945)
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno-Hatta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H