Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ragam Kreatifitas Rakyat yang Sia-sia Hampa Potensi Ekonomi

14 Juni 2016   15:19 Diperbarui: 15 Juni 2016   04:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperhatikan video seorang Bapak dengan Drum sederhananya, kita sangat terharu dengan alat dan bahan seadanya dan dalam kemiskinan materi seorang manusia desa bisa menghibur sekaligus unjuk kemampuan berpikir yang kreatif. Inilah kekayaan hati seorang manusia desa yang mungkin tidak pernah atau sangat langka dimiliki oleh manusia kota yang serba hidup ketergantungan. Ada istilah yang diberikan seorang rekan untuk video ini dengan “How Low Can You Go” atau “How Poor Can You Do” menirukan gaya istilah sebuah iklan. Akan tetapi bentuk kreatifitas ini malah bisa sebaliknya dari istilah asing tersebut.

Sang pemain Drum bamboo begitu asiknya dengan hati tulus dan gembira sekali sambil mendendangkan sebuah lagu, menggebuk dengan stick drumnya beberapa botol plastik dalam ukuran berbeda serta cuatan nada cymbalnya menggunakan tumpukan seng bekas seadanya, hebatnya nuansa suara big drumnya dengan  mengayunkan kaki kanannya menggunakan tumitnya kearah belakang mendang nendang bangku kosong yang diduduki sang pemain, memang agak terdegar kesan big drumnya walau sedikit sumbang. Tapi secara keseluruhannya sangat menghibur.

Terima kasih kepada pemilik Hp yang sudah mampu berupaya mengangkat bentuk kreatifitasan ini secara kualitas gambar yang bagus sehingga detail alat mudah terlihat dengan cara ini, akan banyak potensi orang desa yang terungkap. Walaupun sampai saat ini belum ada badan pekerja khusus Pemerintah untuk bisa mengangkat serta bisa mengkomersialkan potensi kreatifitas masyarakat. Banyak potensi ekonomi didalam masyarakat akan tetapi tidak ditanggapi dan disinergikan oleh Pemerintah karena Pemerintah saat ini buntu data serta hampa berbuat untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya.  

Bagi ahli elektronika arus lemah bahan Drum bambu kreatifitas tadi, bisa dimodifikasi lebih apik lagi dan bisa menggunakan pindai elektrik piezzo untuk memperkuat suaranya dan mempola bagian alat alat sederhana tadi mendekati suara aslinya atau suara yang dikehendaki secara musikal, jika layak diproduksi massal, kita bisa memberi saham prestasi ekonomi untuk kreatifitas Bapak yang mengawalinya tadi dan ini akan menekan biaya produksi alat Drum yang murah dan terjangkau bagi para komunitas anak anak muda yang berbakat musik. Ini adalah sebagai salah satu contoh dari sangat banyak bentuk kreatifitas anak bangsa lainnya yang ada di Indonesia. (Ashwin Pulungan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun