Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini Taktik Strategi yang Dimainkan Siapa

21 April 2015   15:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Belanda datang ke Indonesia tempo dahulu, lalu mampu mereka menjajah Nusantara selama 350 tahun lamanya, artinya adalah data kekayaan Nusantara secara lengkap sebelum Belanda masuk Nusantara sudah mereka kantongi terlebih dahulu. Namanya Belanda (terkenal sebagai bangsa yang sangat hemat), tidak mungkin mereka bertujuan datang ke Nusantara hanya untuk coba-coba (try and error). Pada saat itu, belum ada satelit yang bisa memantau peta kekayaan bumi. Data maupun informasi yang ada dikantong bangsa Belanda ketika itu tentang Nusantara, adalah hasil survey sebelumnya dari para saudagar yang pernah berdagang dan datang ke Nusantara dengan beberapa Kerajaan ketika itu. Daya tarik Nusantara ketika itu adalah kekayaan alamnya yang luar biasa berpotensi besar dan inilah sebagai picu motivasi bangsa Belanda untuk menjajah Nusantara. Sampai hari ini, potensi besar itu masih di catat oleh berbagai bangsa maju lainnya, makanya mereka para Neokapitalisme melakukan segala cara untuk bisa menguasai potensi alam Indonesia. Makanya untuk menjadi seorang Presiden di Indonesia harus mendapatkan restu dari sebuah Negara adi kuasa tertentu terlebih dahulu. Bentuk kelanjutan penjajahan Neokolonialisme itu bisa kita lihat dalam wujud Investasi tambang mineral di Papua (Freeport) yang memanipulasi isi kandungan tambang emas dengan sebutan tembaga. Sementara lingkungan yang rusak di Papua dan kehidupan rakyat Papua yang masih sangat miskin tidak terperhatikan. Padahal alam Papua telah menyumbangkan kekayaan devisa cadangan emas yang sangat besar bagi Negara Amerika Serikat.

Ideologi Bangsa Belanda ketika itu kebanyakan adalah Kristen Protestan dan Katholik serta Atheisme seterusnya adalah ideologi penyerta yang selalu membonceng mengikuti setelah kedatangan Belanda adalah ideologi Freemasonry-Zionisme. Oleh karena itu, sangat banyak kita perhatikan lambang-lambang Freemasonry yang kerap dipakai oleh misi dagang VOC yang berwujud penjajahan pada beberapa kerajaan di Nusantara. Memang dasar Kapitalisme dan Neokapitalisme digagas oleh kelompok ideologi Freemasonry dan merupakan cikal bakal berkembangnya paham Neokapitalisme menjadi sebuah paham Liberalisme (Novus Ordo Seclorum-Tatanan Dunia Baru). Setelah Belanda menjajah wilayah Nusantara dan mengeduk bebagai hasil potensinya, kini Indonesia masih saja terjajah ekonominya dan terjajah juga kedaulatannya. Keterjajahan Indonesia kini adalah melalui orang-orang Indonesia sendiri yang menghambakan diri kepada kekuatan ekonomi dunia. Dipakailah berbagai jaringan dagang yang memakai etnis China, India berstatus warga Negara Indonesia dan beberapa agen-agen dagang asing terpilih dari bangsa asli Indonesia sendiri dan mereka dijadikan sebagai sub-sistem jaringan Liberalisasi ekonomi bersama para sekutunya tergabung dalam MNC (Multi National Corporation) bisa disebut dengan "One World New Order" inilah sebagai penggagas World Trade Organization. Penjajahan dunia kepada Negara-negara berkembang.

Selalu jika kita perhatikan secara teliti dalam sejarah, dibelakang misi Kristen (Protestan, Katholik, Advent dan berbagai aliran baru lainnya), selalu diboncengi, selalu ditunggangi setelah itu oleh misi Freemasonry-Zionisme. Memang rupanya, ideologi Freemasonry-Zionisme selalu memperkuda agama ideologi seperti Kristen. Sangat langka jika kita perhatikan secara teliti agama ideologi seperti Budha dan Hindu yang diperkuda oleh mereka. Malah agama ideologi Budha dan Hindu selalu dipakai sebagai bahan baku dan picu dalam manajemen konflik yang para Freemason lakukan diberbagai tempat. Bahkan didalam Islam-pun dibentuk oleh mereka berbagai aliran seperti Ahmadiyah, Syiah abangan, Islam abangan, Islam Liberalisme secara tersamar dan ini bisa dijadikan bahan baku perseteruan dari dalam Islam itu sendiri untuk meracik manajemen konflik dan tidak luput akan memancing dan menyeret perseteruan dengan kelompok Kristen sendiri. Biasanya Ahmadiyah, Syiah abangan, Islam abangan, Islam Liberalisme dengan kelompok Kristen selalu terlihat sangat bersahabat saling bahu membahu.

Peninggalan Belanda yang diperoleh Indonesia sampai saat ini adalah budaya kehidupan Eropanisasi dan westernisasi, jaringan kereta api dan jalan raya, berbagai pertambangan mineral serta agama Kristen (sebagai agama ideologi peninggalan warisan penjajahan Belanda), serta paham Atheisme melalui para pemikir Freemason serta melahirkan pemikiran Nasionalisme melalui organisasi Budi Utomo sebagai ajang pemikiran Freemasonry.

Musuh bebuyutan Freemasonry-Zionisme adalah agama Tauhid yaitu Islam. Sejak dahulu hingga kini sangat nyata bisa kita saksikan. Perseteruan penjajahan Inggris di India yang sangat tidak suka kepada para pejuang Islam, maka dilahirkanlah konsep pemecah Islam dari dalam yaitu ajaran Ahmadiyah dengan Mirza Gulam Ahmad sebagai reinkarnasi Imam Mahdi dan kemunculan kembali Nabi Isa As. sebagai tokohnya ketika itu dan melahirkan konsep Nabi Baru dengan kitabnya Tashzkirah sebagai Al Qur'an palsu (Kitab untuk melawan Al Qur'an). Ketika itu Inggris bersama para kapitalismenya merupakan basis kekuatan Zionisme-Fremasonry. Selanjutnya pencuatan momentum TERORISME dengan menuduh kekuatan Islam ada dibelakang penghancuran WTC 9/11 di Amerika Serikat sehingga bisa menghancur leburkan Irak, Afganistan, negara-negara Arab dan sekarang ISIS dan IS sebagai rekayasa Zionisme serta membuat stigma terror kepada ummat Islam dunia. Inilah target Islamophobia yang diciptakan didunia agar agama Islam diharapkan oleh mereka bisa tenggelam dengan ketuhanan kekayaan dunia yang maha kuasa serta rasa takut dunia kepada Islam.

Kini Indonesia, sudah ada gerakan terstruktur, tersistem dan massif untuk menghilangkan kolom agama di KTP serta berbagai cara perlemahan agama Islam, padahal Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia dan ingin dipaksakan untuk disamakan dengan Negara-negara sekuler dunia lainnya. Narkoba, pengrusakan Moral, bermunculannya tempat-tempat maksiat, adalah upaya-upaya kekuatan asing untuk menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia, agar kedepan bisa sangat mudah untuk dijajah lebih dalam lagi. Pasar Nasional sudah bisa dimasuki oleh para  retailer asing dengan cara menyamakan harga BBM dengan harga Internasional dengan berbagai alasan dan cara, sehingga SPBU asing akan bisa leluasa masuk kedalam pasar Indonesia. Termasuk kehadiran mini market modern tunggangan investasi asing di berbagai pelosok wilayah Indonesia. Inilah cara-cara taktik dan strategi asing untuk kuasai NKRI secara lebih jauh dan dalam mencengkram. (Ashwin Pulungan)

Mari kobarkan semangat kebersamaan Negara Asia Afrika agar terlepas dari penjajahan One World New Order.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun