Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menulis, Upaya Ikhlas Maksimal Agar Hidup Lebih Bermanfaat

19 April 2015   15:05 Diperbarui: 9 Juli 2015   07:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14294363421928093873

Semua orang Indonesia yang melek data Internet, mengetahui menulis di Kompasiana itu adalah gratis dan ini merupakan sumbangsih terbesar dari para Kompasianer kepada Kompasiana.com yang tidak ternilai.  Banyak tulisan para Kompasianer (K-ner) yang sangat berkualitas yang terkadang luput dari perhatian para admin untuk diapresiasi. Walaupun demikian mereka tetap tegar menulis dan menyumbangkan dan menginfakkan waktu hidup mereka bagi semua pembaca Kompasiana agar bisa mendapatkan informasi terbaru atau terlama, bahkan bisa mendapatkan pengalaman hidup dari para penulis tentu banyak pula berbagai opini dari sebuah peristiwa yang mungkin sama opininya dengan para pembaca.

Prinsip para K-ner adalah lebih baik menulis daripada begong, galau dalam menerima kenyataan hidup sehingga opini, pengalaman hidup, pelajaran hidup, aneka pengetahuan dan perjalanan, beragam trik dan taktik kehidupan disajikan secara ikhlas dan tulus tanpa pamrih dari para K-ner. Kalau ada yang mengatakan K-ner ini-itu hanya menulis untuk cari perhatian dan ingin terkenal semata, adalah merupakan bagian paling sedikit dari jumlah K-ner yang ada dan aktif. Menulislah sebelum menulis itu dilarang, menulislah semoga anda tidak menjadi pikun.

 

                                    Para penulis tulus dan ikhlas ini, terkadang mendapatkan komentar yang sangat pedas dan sering mendapatkan pelecehan dan penghinaan, tapi dihadapi dan dijawab dengan komentar yang baik pola kalimatnya oleh penulis. Prinsip penulis adalah, balaslah air tuba dengan madu, balaslah cemberutan dengan senyuman manis, balaslah kebencian dengan kasih sayang (ini kualitas wali).

Menulis juga merupakan terapi baik untuk kesehatan otak kita. Lalu ada yang mengatakan aktif menulis dan mengingat adalah obat untuk jauh dan terhindar dari pola pikiran pikun. Pikun sepengetahuan penulis adalah ketidak-mampuan berpikir dan mengingat sesuatu yang telah ada didalam memori seseorang. Biasanya pada usia 65-80 tahun selalu menerpa penyakit yang tidak ada obatnya yaitu pikun. Malah kalau sudah pikun, alamat untuk pulang ke rumah saja, tidak mampu untuk diingat lagi. Menulis hampir setara dengan bermain musik.

Penulis memiliki beberapa pengalaman berhadapan dan bertemu muka, berkomunikasi dengan beberapa orang pikun. Dalam beberapa pengalaman tersebut, ada sebuah kongklusi dari penulis, bahwa pikun adalah disebabkan orang tersebut kurang berkomunikasi dimasa tuanya dan terpenting adalah sangat jarang mau membaca, bertukar pikiran dengan sesama apalagi menulis sebuah artikel malah belum pernah. Memang kemampuan menulis, perlu diperjuangkan untuk bisa mampu menulis dan tentu saja seseorang yang mampu menulis, dia harus lebih banyak mau membaca. Dari sisi historis fisik orang yang pikun, menurut penulis ternyata juga masa mudanya suka meminum minuman keras dan narkoba termasuk juga pecandu rokok berat serta asupan minuman yang kurang bersih dan kotor mineral (kontaminasi mineral asing) serta kurang olah raga serta pola makan yang abai kualitas gizi.

Oleh karena itu, menulislah sebelum menulis itu dilarang, menulislah sebelum anda pikun, menulislah sebelum anda sakit ingatan, menulislah sebelum nyawa terengut, menulislah sebelum akal anda nakal, menulislah sebelum dunia kiamat, karena menulis adalah terapi dan obat bagi kesehatan pikiran anda. Dengan menulis, anda akan dikenang para pembaca dan itu merupakan perbuatan ibadah ikhlas dan tulus agar hidup anda lebih bermanfaat bagi sesama. (Ashwin Pulungan)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun