Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemerintah Meneror Rakyatnya

3 Mei 2011   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apabila kita membaca UUD 1945 terdapatlah didalamnya Pasal-pasal yang berisi nilai-nilai untuk memperhatikan, mengayomi, menolong, mendidik, mengkondisikan ketersediaan lapangan pekerjaan, menciptakan keadilan dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Demikian juga apabila kita membaca beberapa UU yang telah disyahkan walau banyak UU di Indonesia yang telah terkontaminasi masuknya pemikiran kepentingan asing, tetap saja ada kalimat didalam Pasal-pasal-nya berisi nilai-nilai tersebut.

Pemerintah selama ini berkesan seolah-olah telah melaksanakan UUD 1945 dan UU yang ada sementara banyak rakyat merasakan ketidak-adilan, pemiskinan dan pelanggaran terhadap UU berjalan tanpa ada sanksi hukum yang diberlakukan.

Teror yang selama ini diterima rakyat Indonesia adalah :

1.Mahalnya biaya pendidikan menengah sampai perguruan tinggi yang dirasakan sebagian besar rakyat sehingga menimbulkan ketidak pastian kelanjutan pendidikan bagi sebagian besar anak-anak rakyat Indonesia. Sehingga perubahan nasib dan perolehan tingkat kesejahteraan bagi banyak keluarga di Indonesia dalam jangka panjang tidak akan tercapai.

2.Perlindungan dari aparat Kepolisian untuk keamanan masyarakat tidak diterima oleh banyak rakyat karena banyak oknum Kepolisian memperjual-belikan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan banyak Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang direkayasa untuk kepentingan pihak yang salah. Kepolisian sudah tidak merupakan aparat penegak hukum bahkan sebaliknya.

3.Banyaknya aparat militer dan kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan dengan senjata bedil kepada banyak rakyat tidak dituntaskan pelanggaran hukumnya secara tegas serta berkeadilan.

4.Perolehan keadilan dalam rangka perlindungan hukum bagi rakyat tidak akan bisa dinikmati sebagian besar rakyat karena mahalnya biaya pelaksanaan pengadilan, serta mayoritas para Tim Hakim dan para Tim Jaksa berani memperjual-belikan pasal-pasal hukum untuk memutuskan pihak yang salah menjadi pihak yang benar.

5.Setiap masyarakat yang akan berhubungan dengan aparat pemerintah baik Pusat dan Daerah kaitannya dengan surat izin serta perolehan hak, selalu dipersulit dan diperlambat akan tetapi bila menggunakan uang sogokan, maka urusan bisa berjalan cepat.

6.Kesempatan lapangan pekerjaan bagi banyak rakyat yang siap kerja sulit didapat karena ketidak berdayaan pemerintah membuka peluang lapangan pekerjaan. Begitu juga yang dialami banyak para sarjana baru, para alumni pendidikan keterampilan baru peluang pekerjaan sangat sempit.

7.Sulitnya permodalan dari perbankan Indonesia untuk penciptaan lapangan pekerjaan bagi banyak rakyat tidak akan berjalan apabila sistem perbankan di Indonesia tidak memfasilitasi dengan mudah dan cepat untuk pinjaman permodalan usaha baru bagi masyarakat yang kreatif.

8.Peraturan pemerintah tentang energi dan perekonomian makro yang selalu berubah dan berdampak negatif kepada sektor mikro, menyebabkan beban kehidupan rakyat banyak di Indonesia menjadi tidak pasti dan penuh dengan kebimbangan pasar dan masa depan (memperlemah daya saing produksi). Harga pokok usaha selalu berfluktuasi menjadi mahal dan tidak pasti persediaannya.

9.Infrastruktur yang sangat jelek serta banyaknya jalan yang rusak parah terjadi dibanyak wilayah dan daerah dan dirasakan banyak rakyat adanya pembiaran dari pemerintah dalam jangka panjang, membuat ketidak pastian berlalulintas dan perhubungan sering terjadi macet lalulintas dalam kota dan luar kota sehingga terjadi biaya tinggi dalam transportasi.

10.Tidak adanya sistem transportasi nyaman dan murah bagi rakyat banyak sebagai dampak infrastruktur tranportasi yang tidak ada dan sangat jelek sehingga banyak rakyat terpaksa membeli kendaraan roda empat dan roda dua yang berakibat bertambah macetnya dan ruwetnya jalan raya sementara pemerintah tidak menampakkan pembenahan untuk mengatasi kemacetan lalulintas. Kondisi ini berjalan dalam periode bertahun-tahun hingga kini tanpa ada kehendak mensolusi dari pemerintah pusat maupun daerah.

11.Korupsi maha rakus dalam jumlah sangat besar yang dilakukan banyak para pejabat tinggi pemerintah dipusat dan daerah serta pemberantasan korupsi yang masih sangat lemah karena banyaknya manipulasi hukum para penegak hukum, membuat ketidak pastian masa depan bagi banyak rakyat Indonesia. Belum lagi banyaknya manipulasi SDA pertambangan di beberapa wilayah.

12.Banyaknya aliran sesat dalam agama-agama terutama dalam agama Islam untuk mendegradasi agama Islam dari dalam yang diharapkan rakyat untuk dibubarkan segera dan ditindak akan tetapi bagi pemerintah tidak dilaksanakan sehingga terjadi ketidak nyamanan melaksanakan ibadah bagi rakyat banyak dalam wilayah tertentu.

13.Banyaknya informasi kerusakan moral serta tempat maksiat dibeberapa tempat dan channel membuat resah banyak keluarga rakyat Indonesia akan kerusakan moral para anak-anaknya dimasa depan sementara pemerintah dan dunia pendidikan menampakkan kenerja yang tidak berdaya untuk membendungnya.

Apabila terror seperti ini tidak segera disolusi oleh Pemerintah, maka ketidak-adilan serta pemiskinan akan terus berlanjut dan membesar dan tentu akan berdampak terhadap gejolak sosial didalam masyarakat (rakyat banyak) dalam kualitas gangguan kriminal yang semakin brutal serta canggih.

Harapan saya, semoga kita semua termasuk para pemimpin yang sedang berkuasa saat ini, menyadari sedalam-dalamnya bahwa terror yang selama ini dirasakan oleh rakyat banyak di Indonesia atas perbuatan dan keteledoran para pemimpin, segera berbenah diri untuk mengingat ajaran Agama masing-masing dan Pancasila sebagai ideologi bangsa agar merevolusi diri menuju reformasi yang sebenarnya dan sesungguhnya sebelum terjadi kehancuran NKRI kedepan yang akan dialami anak cucu kita. Pihak asing yang selama ini membayangi ketat kehidupan bangsa Indonesia sangat menghendaki kejadian ini. Amin. (000)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun